Page 41 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 41
24 AN Luthfi, Dwi Wulan TA, Dian Aries M.
Tabel 5: Luas Areal Garapan Penduduk dan Perluasan Kota
di Areal Perkebunan Simbolon setelah Pengembalian Tanah
Garapan ke Pihak Perkebunan
Sisa Luas
Luas Garapan Pengembali
Garapan
Rakyat dan an Wens-
No. Letak Tanah Rakyat dan
Perluasan Kota Areal
Perluasan
(Ha) (Ha)
Kota (Ha)
1. Afdeling I Simbolon 796,12 106,73 689,39
2. Afdeling II Bah Kapul 822,07 25,08 796,99
3. Afdeling III Martoba 948,21 124,84 823,37
4. J u m l a h 2566,40 256,65 2.309,75
Sumber: Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar, Tahun 2006
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa luas areal perkebunan
menjadi 1.548,77 Hektar (telah memenuhi ketentuan Wens Areal),
selanjutnya luas garapan penduduk dan perluasan kota yang
dikeluarkan dari perkebunan Simbolon adalah seluas 2.309,75
hektar. Sebagian dari tanah-tanah garapan ini telah ditegaskan
menjadi tanah obyek landreform dengan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri tanggal 2 September 1983 No.SK.192/DJA/1983 dan
kemudian diredistribusikan kepada petani penggarap berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi
Sumatera Utara tanggal 7 September 1985 No. 592.1-205/sim/IX/85
seluas 170,82 hektar yaitu tanah yang terletak di Desa Martoba
Kecamatan Siantar Martoba.
1. Adanya Rencana Umum Tata Ruang Wilayah/Kota
(RUTRW)
Luas areal Perkebunan PTPN III yang diusahakan perusahaan
setelah adanya pengembalian rencana ketentuan Wens Areal masih
terus mengalami perubahan-perubahan antara lain karena adanya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, yakni didasarkan pada Pera-
turan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1986 tentang
pemekaran kota. Berdasar Berita Acara Serah Terima Perubahan
Batas Wilayah Administrasi antara Pemerintah Daerah Tingkat II
Kotamadya Pematangsiantar dan Pemerintah Daerah Tingkat II
Kabupaten Simalungun tanggal 18 Mei 1987 Nomor 136/5353, areal