Page 42 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 42

Problematika Pemberian Hak atas Tanah Bekas HGU ...     25

            HGU PTPN III (Persero), maka Kebun Bangun masuk dalam 2 (dua)
            wilayah yaitu Kota Pematangsiantar seluas 700 hektar dan sisanya
            seluas  895,8  hektar  masuk  dalan  wilayah  Kabupaten  Simalungun.
            Sebagian  areal  perkebunan  yang  semula  berada  di  Kabupaten
            Simalungun  menjadi  masuk  dalam  wilayah  Kota  Pematangsiantar,
            sehingga rincian areal perkebunan menjadi sebagai berikut.

              Tabel 6: Luas Areal Perkebunan Setelah Perubahan Batas Wilayah
                     Administrasi Karena Adanya Rencana Tata Ruang
              No              Letak Tanah                 Luas awal (Ha)
               1.   Kab. Simalungun                  895.80
              2.   Kota Pematangsiantar              700,00
                   J u m l a h                       1.595,80
            Sumber : Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar, 2016

                 Penyusunan RTRW  sesuai UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang
            Tata Ruang. Selanjutnya RTRW yang digunakan di Kota Pematang-
            siantar saat ini berdasarkan Perda no 7 tahun 2003 tentang RTRW.
            Hanya saja ada perbedaan dengan RTRW yang akan disusun nanti.
            Jika  dalam  Perda  no  7  belum    diatur  pola  ruang  dan  strukturnya.
            Sementara  di  RTRW  yang  dirancang  sudah  diatur  dengan  jelas,
            seperti 30% dari lahan yang ada harus diperuntukkan untuk ruang
            terbuka  hijau  (RTH).  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  (RTRW)  Kota
            Pematangsiantar tahun   2011 – 2031.
                 Dengan  belum  ditetapkannya  RTRW  Kota  Pematangsiantar
            menjadi kendala bagi penyelesaian masalah terkait dengan penga-
            turan tanah-tanah eks HGU PTPN III tersebut. Hal ini disebabkan
            karena Proses pengajuan RTRW melalui persetujuan substansi dari
            Menteri Pekerjaan Umum (PU), disini sudah diajukan sejak tahun
            2011  dan  masih  berlanjut  dengan  penggodokan  Rancangan  Pera-
            turan  Daerah  (Ranperda)  RTRW  dan  diajukan  ke  DPRD.  Kondisi
            Kota  Pematangsiantar  secara  strukturnya  terdiri  dari  30%  perke-
            bunan.  30%  pertanian,  10%  fasilitas  umum,  dan  sisanya  untuk
            pemukiman,  perkantoran  dan  transportasi.  Namun  kenyataannya
            RTRW  tahun 2011 – 2031 Kota Pematansiantar sampai saat ini belum
            disetujui. Sehingga berpengaruh pada kepentingan rakyat berkaitan
            dengan hak-hak yang dapat dikuasai dan dimiliki atau dapat dibe-
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47