Page 30 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 30

Problematika Pemberian Hak atas Tanah Bekas HGU ...     13

            Tengah dengan 250 kasus, disusul Sumatera Utara 101 kasus, Kali-
            mantan Timur 78 kasus, Kalimantan Barat 77 kasus, dan Kalimantan
                            12
            Selatan  34  kasus. Pada  umumnya  konflik  perkebunan  melibatkan
            perusahaan  perkebunan,  masyarakat  adat  dan  lokal,  aparat  ke-
            amanan,trend konflik perkebunan terus meningkat.
                 Demikian  juga  dengan  konflik  perkebunan  PT  Perkebunan  II
            (PTPN  II)  dengan  masyarakat  Sumatera  Utara  menjadi  sumber
            konflik terbesar di Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini. Konflik
            mengakibatkan  timbulnya  masalah  keamanan,  aksi  unjuk
            rasa/demonstrasi  besar-besaran  menuntut  penyelesaian  garapan.
            Pendudukan di lapangan oleh masyarakat bahkan telah menguasai
            areal HGU maupun Eks HGU PTPN II, penerbitan Surat Keterangan
            Tanah  di  atas  tanah  HGU  maupun  eks  HGU  PTPN  II  yang  dike-
            luarkan Kepala Desa dan Camat, bahkan terjadi jual beli di bawah
            tangan  kepada  Pihak  Ketiga.  Adanya  putusan  Pengadilan  maupun
            Mahkamah  Agung  di  atas  Tanah  Eks  HGU  PTPN  II  yang  dime-
            nangkan oleh  Pihak Masyarakat,  adanya  areal  HGU  PTPN  II  yang
            dialihkan  dengan  sistem  divestasi,  terjadinya  bentrok  fisik  di
            lapangan antara kelompok masyarakat dengan Karyawan PTPN II.
                 Bukan hanya konflik terjadi di lapangan, permasalahan hukum
            juga  menjadi  permasalahan  tersendiri.  Permasalahan  hukum  yang
            menjadi  “biang  permasalahan”  atau  adalah  adanya  klausula  ijin
            pelepasan aset yang terdapat pada diktum ke tiga dan ke empat SK
            Kepala BPN, terkait pelepasan 5.873,06 Ha lahan eks HGU PTPN II.
            Klausula  ini  yang  menjadi  sumber  konflik  pertanahan  pada  kasus
                                     13
            PTPN II di Sumatera Utara.

            1.  Dasar Penguasaan Tanah PTPN-II dan Pemasalahannya
                 Riwayat  penguasaan  atas  tanah  PTPN-II  semula  berasal  dari
                                                      14
            peleburan/pengabungan PTP-IX dan PTP-II,  dengan uraian seba-

               12  Ibid.
               13  Banyak permintaan baik dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara, DPR
            RI dan DPRD serta kelompok masyarakat agar BPN merivisi SK BPN tersebut
            dengan menghilangkan klausula harus adanya ijin pelepasan aset yang tersebut
            dalam  dictum    ketiga  atau  keempat  Kepala  BPN.  (Dokumen  Panitia  B  Plus,
            Masalah Tanah PTPN II, Kanwil BPN  Provinsi Sumatera Utara,  Medan).
               14  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang
            Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan II dan Perusahaan
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35