Page 114 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 114
menolak kehadiran Kementerian ATR/BPN yang ingin masuk ke wilayah
adat untuk menawarkan kegiatan pendaftaran tanah. Penolakan itu
didasari oleh pendapat Kuncen bahwa tanpa sertipikat Kampung Naga
tetap akan terjaga oleh adat. Menurut Kuncen, wilayah adat sudah ada
jauh sebelum negara ini terbentuk, sehingga selamanya akan tetap
menjadi tanah masyarakat adat dan tidak boleh diambil oleh pihak
manapun termasuk pemerintah. Bagi masyarakat adat, mereka tidak
membutuhkan tanah, melainkan kehidupan. Selain itu, pensertipikatan
tanah hanya sebatas administrasi dalam bentuk tertulis, seperti yang
dikatakan Kuncen dalam wawancaranya:
“Saya tidak butuh tanah, yang jelas butuh ya kehidupan.
Sertipikat itu secara administrasikan ya dalam negara. Dulunya
itu sebelumnya adanya tulis menulis itu di zaman kolonial.
Saya jujur aja waktu kedatangan Menteri Tahun 2009 nawarin
sertipikat, saya bilang buat apa? yang jelas saya tidak butuh
tanah, yang jelas saya butuh kehidupan. Dan saya mau tanya
ke pemerintah, pemerintah punya tanah dari siapa? kalau
beli dari siapa? katanya gitu kan. Ini ngakunya tanah negara.
Negara punya tanah dari siapa sih? dan negara lahirnya
kapan? saya bilang gitu. Coba, Indonesia lahir kapan? 1945
kan, sedangkan masyarakat adat itukan lahirnya jauh sebelum
merdeka. Sebelum Indonesia lahir juga, masyarakat adat sudah
ada. Maka mereka bingung, katanya kalau beli dari siapa, kalau
warisan dari siapa” (Wawancara tanggal 01 Maret 2024).
Selain itu, penolakan itu juga terjadi karena ada para pihak
pemerintahan tidak mengindahkan peraturan yang ada di dalam adat.
Kuncen merasa tidak dihormati sebagai ketua adat yang menjalankan dan
menjaga aturan adat di dalam Kampung Naga. Salah satu tindakan yang
tidak diterima oleh Kuncen saat itu ialah pihak pemerintah membawa
protokoler dengan penjagaan yang ketat di dalam Kampung Naga. Padahal
jika sudah masuk ke wilayah adat harus melepaskan jabatan yang melekat
di bahu mereka dan mengikuti aturan sesuai adat yang berlaku. Kuncen
menjamin keselamatan para pihak pemerintah yang berada di dalam
kampung. Atas sikap dan tindakan para pihak tersebut, Kuncen merasa
tersinggung dan beranggapan bahwa kampungnya dianggap tidak aman.
BAB 06 95
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kampung Naga