Page 116 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 116

6.   SHM No. 00374                Jumar              93 m2
             7.   SHM No. 00375                Hernawati          188 m2
             8.   SHM No. 00376                Juhani             91 m2
             9.   SHM No. 00377                Karyani            155 m2
             10.  SHM No. 00378                Deti               77 m2
             11.  SHM No. 00379                Mamah              433 m2
             12.  SHM No. 00380                Karna              417 m2
             13.  SHM No. 00381                Asih               43 m2
             14.  SHM No. 00382                Karman             110 m2
             15.  SHM No. 00383                Nasri              710 m2
             16.  SHM No. 00385                Pardi              73 m2
             17.  SHM No. 00386                Kartini            107 m2
             18.  SHM No. 00387                Okat               140 m2
             Luas Total                                           3.337 m2
            Sumber: Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya dalam Wawancara Tanggal 04 Maret 2024
                Petunjuk yang ada di sertipikat mengatakan “Pemberian Hak Milik”
            dan mencantumkan “SPPT PBB”. Artinya, berdasarkan data yang ada di
            Sertipikat Hak Milik tersebut, suatu bidang tanah yang memiliki SPPT
            PBB merupakan bidang tanah yang dimiliki oleh perorangan masyarakat
            secara individu. Terlebih lagi tercatat bahwa dasar perolehan hak tersebut
            melalui Pemberian Hak. Dengan kata lain,  tanah-tanah  yang  sudah
            bersertipikat  sebanyak 18  SHM ini  dimungkinkan merupakan  Tanah
            Ulayat yang telah dilepaskan kepada negara sehingga sudah pasti dasar
            perolehan haknya berupa “Pemberian Hak”. Hal ini sesuai dengan Pasal
            23 PP 24  Tahun 1997  yang menyatakan bahwa  penetapan  pemberian
            hak dapat dilakukan  terhadap  tanah  yang  berasal dari  Tanah  Negara
            atau tanah Hak Pengelolaan. Sementara itu, perolehan hak atas tanah
            untuk tanah bekas milik adat dapat berupa pengakuan hak atau konversi,
            sesuai Permen ATR/BPN No. 14 tahun 2024. Hal ini terlihat jelas bahwa
            ada perbedaan yang signifikan  terkait penafsiran dasar perolehan  hak
            atas tanah terhadap 18 Sertipikat Hak Milik tersebut.
                Seiring berjalannya  waktu, Ketua  Adat merasa khawatir karena
            sertipikat tanah atas nama individu sudah diperoleh. Meskipun dalam
            sertipikat disebutkan bahwa tanah tersebut tidak boleh dijual, namun
            ada kekhawatiran bahwa tanah tersebut bisa saja diperjualbelikan secara




                                                                   BAB 06  97
                                       Pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kampung Naga
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121