Page 115 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 115
Tidak berhenti disitu, pemerintah masih berusaha menawarkan
kebijakan pendaftaran tanah ke ketua adat Kampung Naga melalui
Kantor Pertanahan Kabupaten Tasikmalaya. Akhirnya pada tahun 2015,
Kuncen menyetujui masuknya kegiatan pendaftaran tanah di Kampung
Naga. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran Kuncen terhadap Tanah Ulayat
di Kampung Naga, sehingga Kuncen beranggapan bahwa Tanah Ulayat
harus diamankan melalui legalisasi aset. Dengan adanya kekhawatiran
Kuncen, Kuncen memohon kepada Bupati Kabupaten Tasikmalaya
untuk mendaftarkan hak komunalnya guna mendapatkan perlindungan
hukum. Oleh karena itu, Bupati Kabupaten Tasikmalaya menerbitkan
Surat Keputusan Nomor 430/Kep.180-Huk/2015 yang menetapkan
bahwa Kampung Adat Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu sebagai
Lembaga Adat yang Berkedudukan di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Kemudian, untuk melindungi keberadaan Tanah Ulayat Kampung Naga,
maka Kuncen membuat permohonan pendaftaran tanah di sebagian
Tanah Ulayatnya dan diterbitkanlah 18 Sertipikat Hak Milik perorangan
di sebagian Tanah Ulayat tersebut oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Tasikmalaya. 18 Sertipikat Hak Milik itu dapat dilihat pada Tabel 2.
Penerbitan 18 Sertipikat Hak Milik itu semata-mata hanya untuk
pengamanan aset Tanah Ulayat. Oleh karena itu, di kolom petunjuk
sertipikat disebutkan bahwa:
“Pemberian Hak Milik bekas Tanah Milik Adat SPPT PBB No.
…………. Hak Milik yang diberikan atas tanah tersebut tidak
dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain yang bukan
warga Masyarakat Kampung Naga dan tidak dapat dijadikan
sebagai jaminan sesuai dengan berita acara kesepakatan……..”,
Tabel 2. Daftar Sertipikat Hak Milik Perorangan Masyarakat Adat
di Desa Neglasari yang Telah Dilepaskan
No. Nomor Sertipikat Hak Milik Pemegang Hak Luas
1. SHM No. 00369 Aryani 141 m2
2. SHM No. 00370 Suharyo 104 m2
3. SHM No. 00371 Risman 101 m2
4. SHM No. 00372 Komala 161 m2
5. SHM No. 00373 Ruhayat 193 m2
96 Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
di Kampung Naga