Page 747 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 747
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
dengan memanfaatkan momentum pelaksanaan PPAN,
maka secara simultan dan bertahap dapat diupayakan untuk
melaksanakan pembaruan agraria pada obyek-obyek tanah
sengketa/konflik, HGU yang sudah berakhir atau ditelan-
tarkan, dan tanah-tanah obyek landreform lainnya.
Beberapa kategori berikut juga dapat diupayakan untuk
menjadi obyek pelaksanaan pembaruan agraria:
(1) Tanah timbul;
(2) Tanah bekas bengkok desa yang telah menjadi kelu-
rahan;
(3) Tanah cadangan di sekitar HGU; dan
(4) Tanah yang pernah ditetapkan sebagai obyek landre-
form, tetapi saat ini dikuasai oleh Perhutani atau pihak lain;
B. Subjek
Kriteria subjek yang akan menerima manfaat dari PPAN
adalah:
(1) Korban sengketa agraria pada periode sebelumnya,
dengan kriteria yang ketat, akurat dan dapat dipertang-
gungjawabkan;
(2) Petani gurem;
(3) Petani tidak bertanah;
(4) Rakyat miskin yang tidak memiliki pekerjaan dan sangat
membutuhkan lahan produksi pertanian;
Pemberian hak tanah atas subjek-subjek inidividual
dilakukan dalam unit rumah tangga.
Semua kriteria subjek ini tidak bersifat diskriminatif baik
berdasarkan gender, suku, agama, asal-usul, dll. Prioritas subjek
PPAN adalah penduduk miskin di pedesaan, dimulai dari
penduduk yang lokasinya terdekat; dan dibuka kemungkinan
700

