Page 126 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 126
saat ini semua usaha perhotelan dalam pemenuhan kebutuhan
airnya menggunakan pasokan dari PDAM maupun dengan sumur
bor sendiri. Walaupun menurut penulis, hal tersebut hanya untuk
formalitas saja untuk mematuhi peraturan kewajiban penggunaan
air PDAM. Padahal diakui sendiri oleh Dwi Agus Triwidodo
selaku Direktur Utama PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta, bahwa
pihaknya kewalahan dalam melayani 34.000 pelanggan, karena dari
39 sumur dimiliki PDAM debit airnya terus menurun setengah
liter tiap tahunnya. Jika pelanggan bertambah maka debit air yang
terdistribusikan akan semakin kecil terutama pada jam pemakaian di
pagi dan sore hari. 72
Kekhawatiran dalam hal pemenuhan air untuk kebutuhan
hotel tersebut, juga diungkapkan oleh Eko Teguh Paripurno, yang
menyatakan bahwa:
“...dari mana sih air itu dicukupin...cuma dua aja...mata air muka
dan air tanah. Yang menarik PDAM itu 85% mengambil airnya
dari air tanah. Bedanya kalau hotel itu ngebor sendiri, ngebornya
dibawahnya, kalau lewat PDAM itu ngebornya di Sleman...jadi
pertanyaannya adalah kalau diambil sejumlah itu, apakah PDAM
menanam sejumlah itu? yo ra juga...”
Menurunnya debit sumur milik PDAM, menurut Eko Teguh
Paripurno sangat dimungkinkan terjadi, karena selama ini PDAM
tidak berupaya untuk menanam air. Lalu bagaimana PDAM akan
71 Wawancara dengan Wawan (Hotel Restu); Lina (The Cabin Hotel); Rokhmat (Hotel
Putra Sabar); Neli (Hotel Ros In); dan Didin (Hotel Inna Garuda) pada tanggal 18
Mei 2016.
72 Hasanudin, Ujang. Debit Air Sumur PDAM Menyusut Tiap Tahun, sumber: hƩ p://
www.harianjogja.com/baca/2016/06/02/pdam-jogja-debit-air-sumur-pdam-
menyusut-Ɵap-tahun-725145 diakses pada tanggal 16/06/2016 pukul 8:37 WIB
Dampak Dan Resistensi Atas Pembangunan Hotel 111