Page 128 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 128
C. #Gerakan Membunuh Jogja: Penyadaran Publik lewat
KriƟ k
Pembangunan di Kota Yogyakarta yang semakin masif, ternyata
berdampak juga pada munculnya berbagai gerakan aksi yang
meneriakkan isu-isu ketidakadilan. Salah satu gerakan tersebut yakni
gerakan Urban Literacy Campaign. Gerakan ini awalnya digerakkan
karena adanya ketidakpuasan terhadap sedikitnya orang yang
menyuarakan tentang kerusakan-kerusakan ekologis, kerusakan tata
ruang dan kerusakan kebudayaan yang berawal dari penguasaan
tanah oleh segelintir orang yang bermodal.
Sebelum menggunakan nama gerakan Urban Literacy Campaign,
74
David Efendi , pendiri gerakan ini menggunakan tagar Gerakan
Membunuh Jogja, karena ketidakpuasan terhadap tagar #savejogja
yang kurang dapat menggerakkan orang untuk peduli. David Efendi
percaya bahwa gerakan secara sporadis itu lebih bagus, sehingga yang
meneriakkan isu-isu lingkungan, keseimbangan ekosistem, keadilan
tata ruang, keadilan tanah dan sebagainya itu harus muncul dari
beragam, tidak hanya diteriakkan oleh anak-anak muda. Tetapi juga
bisa dilakukan oleh orang tua, dari berbagai basis komunitas dan
kampus, sehingga gerakan ini nantinya menjadi suatu gerakan baru
yang susah untuk dilumpuhkan.
Gerakan ini menarik karena gerakan ini termasuk ke dalam
gerakan gaya baru, sifat dari gerakan ini adalah sporadis, bergerak
secara online, sehingga dapat lintas teritorial, dibuat sesederhana
mungkin, dan tidak dilembagakan, sehingga lebih mudah untuk
74 Wawancara dengan David Efendi, S.IP., MA (UGM)., MA (UHM), Dosen Ilmu Poli k
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, selaku pendiri Gerakan Urban Literacy
Campaign pada tanggal 20 Mei 2016.
Dampak Dan Resistensi Atas Pembangunan Hotel 113