Page 135 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 135

Tantangan selanjutnya yakni bagaimana pemerintah dalam
          hal ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengupayakan agar
          terwujudnya peraturan pengendalian penguasaan tanah di perkotaan.
          Hal ini penting, karena selama ini belum ada satupun peraturan
          perundang-undangan yang mengatur dengan kuat batasan pemilikan/
          penguasaan tanah di perkotaan. Fenomena menunjukkan bahwa
          perkembangan pembangunan yang masif menjadikan tanah sebagai
          barang modal yang bernilai sangat tinggi, menjadikan tanah-tanah
          di perkotaan dijadikan barang investasi oleh segelintir orang demi
          keuntungan yang spekulatif.

             Oleh karena itu, sudah saatnya pengendalian pemanfaatan
          ruang perlu disinergikan dengan penguasaan tanah. Caranya yakni
          dengan mencantumkan batasan-batasan pemanfaatan tanah di
          dalam sertipikat bukti haknya sesuai dengan pola pemanfaatan
          ruang yang terdapat di dalam peraturan RDTR dan Peraturan
          Zonasi, sehingga pemilik tanah mengetahui dengan pasti batasan
          pemanfaatan tanah yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai
          dengan rencana pembangunan yang sudah ada. Namun hal tersebut
          juga membutuhkan pengawasan dan tindakan yang tegas dari dinas
          yang terkait, karena walaupun dalam peraturan RDTR dan Peraturan
          Zonasi sudah dilengkapi dengan sanksi pidana, namun sampai saat
          ini belum ada tindakan tegas bagi yang melanggar peraturan tersebut.
             Upaya pengendalian penguasaan/pemilikan tanah di perkotaan
          juga dapat dilakukan dengan cara pembebanan pajak yang lebih berat
          untuk pemilikan jumlah bidang di atas batas maksimum kepemilikan.
          Pajak progresif tersebut juga harus disertai dengan cara pemungutan
                                                         84

          yang lebih efisien dan sanksi yang lebih efektif.  Sudah saatnya
          pemerintah lebih memperhatikan pembangunan yang dilaksanakan,
          sehingga tidak hanya mengejar pendapatan asli daerah (PAD), namun


        120  JOGJA-KU(DUNE ORA) DIDOL
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140