Page 137 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 137

Berdasarkan studi kasus dalam perobohan bangunan warisan
          budaya, maka dalam alur praktik prosedural perizinan IMB untuk
          pembangunan Hotel Amaris Malioboro , terdapat penyimpangan
                                                86
          prosedur meliputi:

          a.  Dokumen UKL-UPL dan SK Izin Lingkungan untuk Usaha dan/
             atau kegiatan Hotel Amaris Malioboro, dikeluarkan bersamaan
             dengan didaftarkannya permohonan IMB pada Dinas Perizinan
             Kota Yogyakarta;
          b.  Pada saat permohonan IMB dimasukkan, terdapat 4 (empat)
             dokumen yang belum dipenuhi pada saat permohonan
             didaftarkan. Keempat dokumen tersebut yakni: (1) Rekomendasi
             Instalasi Proteksi Kebakaran dari Badan Penanggulangan
             Bencana Daerah; (2) Amdal Lalin dari Dinas Perhubungan; (3)
             Surat Pernyataan Perobohan Bangunan dan (4) Izin Rekonstruksi
             Bangunan  Warisan Budaya yang seharusnya sudah ada pada
             waktu permohonan tersebut diajukan;
          c.  Penerbitan rekomendasi Instalasi Proteksi Kebakaran dari Badan
             Penanggulangan Bencana Daerah diterbitkan pada hari yang
             sama dengan pengajuannya. Padahal rekomendasi tersebut harus
             melalui kajian cermat dan tinjauan lokasi secara langsung;

          d.  Adanya pemanfaatan bangunan warisan budaya tersebut
             seharusnya dengan mengajukan Izin Rekonstruksi Bangunan
             Warisan Budaya terlebih dahulu, namun izin tersebut dikeluarkan
             setelah bangunan sudah dirobohkan.







          86    Perobohan Bangunan Warisan Budaya “Tjan Bian Thiong”: Ironi di Kota Budaya,
             Lihat hlm.63

        122  JOGJA-KU(DUNE ORA) DIDOL
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142