Page 94 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 94

maupun dinas terkait tidak memiliki tekad yang kuat dalam
           mewujudkan visi secara jelas ke arah mana perkembangan Kota
           Yogyakarta ini diarahkan. Moh. Imam Santoso, S.IP, selaku Ketua
           SKPJ LO DIY, mengutip pernyataan dari Herry Zudianto, selaku
           mantan Walikota Yogyakarta, yang disampaikan dalam pertemuan
           yang diadakan oleh LO DIY, yang menyatakan bahwa:

               “….Kota Jogja sekarang tidak punya visi, cita-cita Kota Jogja
               itu apa tidak jelas. Setiap Infrastruktur komersial yang muncul
               menggerus kepentingan publik, tidak sepenuhnya memperkaya,
               mensejahterakan masyarakat…tapi malah membuat posisi-posisi
               kondisi lokalnya makin sulit. Mereka (stakeholder) memerankan
               RT...RW menjadi alat kapitalis mereka, menjadikan mereka
               tim suksesnya. Sudah saatnya mengembalikan peran RT dan
               RW menjadi mitra Pemerintah Daerah dan pengayom di
               masyarakat…”
               Berdasarkan pernyataan di atas memberikan gambaran, bahwa
           penjabaran dari visi pemerintah Kota  Yogyakarta sampai saat ini
           belum begitu jelas, hal ini juga terlihat tujuan yang ingin dicapai oleh
           Pemerintah Kota, ingin menjadikan Kota Pariwisata, Kota Budaya
           atau Kota Pelajar masih belum tercapai, sehingga membuat koordinasi
           antar sektor yang tidak sinkron.
               Namun, jika ditilik dari segi kelembagaan pelaksana kebijakan,
           maka tupoksi dari Dinas Perizinan Kota  Yogyakarta sudah jelas.
           Dengan mekanisme pelayanan perizinan terpadunya, sehingga
           tidak ada hambatan dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian
           pembangunan hotel tersebut.  Yang menjadi masalah yakni, tidak
           jelasnya penjabaran visi yang ingin diwujudkan oleh  Walikota
           Yogyakarta, yang ingin menjadikan Kota  Yogyakarta sebagai Kota
           Pariwisata, namun disisi lain harus mengendalikan pembangunan



                                    Berebut Ruang dan Tanah di Kota Istimewa  79
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99