Page 96 - Jogja-ku(dune Ora) didol: Manunggaling Penguasa dan Pengusaha Dalam Kebijakan Pembangunan Hotel di Yogyakarta
P. 96

juga adanya tarik-ulur dari Pemerintah Kota dalam pelaksanaannya,
           sehingga kurang tegas.

               Pengaruh kekuatan aktor dari stakeholder tersebut mempengaruhi
           jalannya implementasi kebijakan dapat pula ditilik dari adanya
           kelonggaran yang diberikan sebelum implementasi tersebut
           dilaksanakan serta ketidakjelasan penjabaran atau implementasi dari
           visi Pemerintah Kota Yogyakarta yang pada akhirnya menyebabkan
           ketidakjelasan program yang dilaksanakan. Secara umum, tidak ada
           yang salah dalam konteks kebijakan tersebut dilaksanakan hanya saja
           pemerintah kurang tegas, dan tujuan dari kebijakannya pun hanya
           bersifat ekonomis semata, tanpa memperhitungkan daya dukung
           lingkungan perkotaan dalam menampung banyaknya hotel yang
           akan terus tumbuh di Kota Yogyakarta. Ini artinya bahwa Pemerintah
           Kota Yogyakarta tidak berusaha untuk melaksanakan pembangunan
           yang berkelanjutan.
               Kebijakan pengendalian pembangunan hotel setelah dianalisis
           menggunakan model Implementasi M. Grindle didapat kesimpulan,
           bahwa kebijakan pengendalian tersebut “gagal” sebagai instrumen
           pengendali pembangunan hotel. Berdasarkan aspek isi kebijakan,
           variabel yang paling berpengaruh yakni: (a) kepentingan yang
           ingin dipengaruhi; (b) jenis manfaat yang dihasilkan dan (c) derajat
           perubahan yang diharapkan, ternyata tidak mencapai tujuan utama
           dari kebijakan pengendalian hotel. Sedangkan dari aspek lingkungan
           kebijakan variabel yang berpengaruh terhadap gagalnya implementasi
           kebijakan yakni: (a) kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang
           terlibat dalam proses implementasi kebijakan dan (b) ketidakjelasan
           pelaksanaan visi Penguasa dalam hal ini  Walikota  Yogyakarta
           belum bisa mewujudkan apa yang menjadi visi pembangunan Kota
           Yogyakarta.



                                    Berebut Ruang dan Tanah di Kota Istimewa  81
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101