Page 14 - MODUL PEMBUNUHAN
P. 14
ِِ
ِ
ِ
ِ ِ ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
- ٩ - لايصَأو ةرْ كب هوحبستو هورقو تو هورِ زع ت ُ و هلوسرو ا للَّبِ اونمؤ تل - ٨ - اريذنو ارشبمو ادهاش َ كانْ لسرَأ ا نَّإ ِ
ً
َ
ً
ً َ ً
ُ
ً
ُ
ُ ُْ
َ َ ُ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ
َ َ ْ
َ
ُ ََ
َ
ََُ
Sungguh, kami telah mengirimmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan
pemberi peringatan. Agar kalian semua beriman kepada Allah swt. dan Rasul-
Nya, perkuat (agama)-Nya, muliakan-Nya, dan muliakan-Nya di pagi dan sore
hari.
Adapun salah satu hadis yang dijadikan dasar jarimah takzir adalah hadis Nabi
yang diriwayatkan oleh Abu Burdah sebagai berikut:
ِ
ِ
ٍ
ِ
ِ
طاوسَأ ةرشع قو ف اودل َ تَ لا « ُ لوق ي َ - ملسو هيلع الله ىلص - ِ بِانلا تعسَ َ لاق ىراصنَلأا ةدرب بيأ نع
ْ
ْ َ َ َ ُ ْ َ
َ ا
ُ ْ َ
ُ
ا
َ
َ ْ َ
ْ
ا للَّا دودح نم دح فِ ا لاإ
ِ ِ ُ ُ ْ ِ ٍ َ ِ ِ
Dari Abi Burdah al-Anshari ra. bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak
diperbolehkan seseorang dicambuk lebih dari sepuluh kecuali dalam hukuman
yang telah ditentukan oleh Allah ta'ala (Muttafaqun Alaih) ".
Secara umum hadis tersebut menjelaskan keberadaan takzir dalam hukum
Islam. Hadis tersebut menjelaskan tentang perbuatan Nabi yang menahan atau tidak
menjatuhkan hukuman kepada seseorang lebih dari sepuluh cambukan kecuali atas
elanggaran jarimah hudud. Seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dengan
tujuan memudahkan bisa lebih dari sepuluh cambukan untuk dibedakan dengan
jarimah hudud. Dengan batasan hukuman tersebut maka dapat diketahui mana yang
termasuk hudud jarimah dan mana yang termasuk jarimah takzir.
Adapun perbuatan para sahabat yang dapat dijadikan landasan hukum bagi
jarimah dan hukuman takzir antara lain perbuatan Sayyidina Umar ibn Khattab yang
melihat orang-orang meletakkan seekor kambing kemudian ia mengasah
pisaunya. Khalifah Umar memukul pria itu dengan cambuk dan dia berkata: "Asah
pisaunya dulu".
C. Macam-macam Jarimah Takzir
Jarimah takzir dapat dibagi berdasarkan pada beberapa segi. Dilihat dari segi hak
yang dilanggar, terbagi kepada jarimah takzir yang melanggar hak Allah dan jarimah
takzir yang melanggar hak hamba. Jarimah yang berkaitan dengan hak Allah adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan kemaslahatan umum. Misalnya membuat
kerusakan di bumi, pemberontakan, perampokan dan sebagainya. Sedangkan jarimah
yang berkaitan dengan hak hamba (adami) adalah segala sesuatu yang mengancam
kemaslahatan bagi diri seorang manusia seperti penghinaan.
Sesungguhnya tidak ada perbuatan maksiat yang benar-benar hanya berkaitan
dengan hak Allah atau hak hamba. Dalam suatu kejahatan, kedua hak itu pasti
terganggu, tetapi dapat dibedakan hak apa yang lebih banyak terganggu. Berkenaan
dengan itu, sebahagian fukaha membagi lagi kepada dua, yakni: percampuran antara
hak Allah dan hak hamba dengan dominasi hak Allah seperti menuduh zina dan
percampuran antara hak Allah dan hak hamba dengan dominasi hak hamba seperti
jarimah pelukaan. Oleh karena itu, dapat dipahami penegasan al-Mawardi
bahwameskipun penghinaan dan pemukulan itu adalah hak hamba (adami) dan telah
4