Page 15 - MODUL PEMBUNUHAN
P. 15

dimaafkan  oleh  korban  setelah  mengajukan  gugatan,  pemerintah  tetap  dapat
                     mengenakan sanksi takzir kalau dilihatnya dapat mendatangkan maslahat bagi pelaku
                     atau bagi masyarakat.
                           Takzir yang berkaitan dengan hak hamba harus ada gugatan dan pemerintah atau
                     hakim tidak dapat memaafkan. Dalam takzir yang berkaitan dengan hak Allah, tidak
                     perlu ada gugatan dan ada kemungkinan bagi pemerintah untuk memberikan pemaafan
                     bila  dipandangnya  akan  membawa  kebaikan.  Begitu  pula  dalam  jarimah  yang
                     berkaitan dengan hak hamba, teori tadakhul (sanksi pelanggaran terserap dalam sanksi
                     pelanggaraan  lainnya)  tidak  dapat  diberlakukan  sehingga  sanksinya  disesuaikan
                     dengan jumlah kejahatannya sedangkan dalam jarimah yang berkaitan dengan hak
                     Allah dapat diberlakukan. Misalnya, seorang menghina A, B, dan C, maka orang itu
                     ditakzir sebanyak tiga kali karena berkaitan dengan pelanggaran atas hak individu
                     hamba, sedangkan orang yang tidak salat zuhur, asar, magrib, isya, dan subuh berkali-
                     kali cukup ditakzir sekali.
                           Pada saat jarimah takzir yang berkaitan dengan hak Allah sedang terjadi, semua
                     orang wajib menghalanginya sebagai bentuk pelaksanaan amar makruf nahi mungkar.
                     Misalnya,  bila  sedang  terjadi  percobaan  pencurian,  orang  yang  melihatnya  wajib
                     mencegah. Sedangkan terhadap peristiwa jarimah yang berkaitan dengan hak hamba,
                     boleh dengan hanya menasihatinya. Selain itu, gugatan dalam jarimah yang berkaitan
                     dengan  hak  hamba  dapat  diwariskan  sedangkan  pada  hak  Allah,  tidak  dapat
                     diwariskan.
                           Dilihat dari segi sifatnya, jarimah takzir terbagi kepada jarimah takzir karena
                     melakukan perbuatan maksiat, jarimah takzir karena melakukan perbuatan yang mem-
                     bahayakan  kepentingan  umum,  dan  jarimah  takzir  karena  melakukan  pelanggaran
                     (mukhalafah), yaitu meninggalkan yang sunnat dan melakukan yang makruh. Jarimah
                     takzir karena melakukan perbuatan maksiat dapat berbentuk pelanggaran terhadap hal-
                     hal yang dilarang oleh syarak seperti bersumpah palsu, atau dapat berupa perbuatan
                     meninggalkan  hal-hal  yang  diperintahkan  oleh  syarak  seperti  tidak  berpuasa  pada
                     bulan Ramadan tanpa uzur yang dibolehkan oleh syarak.
                           Perbuatan yang dapat membahayakan kepentingan umum juga dikenakan sanksi
                     takzir meskipun asal perbuatan itu adalah mubah, bukan sebuah maksiat. Perbuatan
                     yang termasuk kelompok ini tidak dapat ditetapkan karena pelarangan bukan pada
                     zatnya, tetapi pada sifatnya yakni membahayakan kepentingan umum. Apabila dalam
                     suatu  perbuatan  yang  pada  dasarnya  mubah  lalu  mengandung  unsur  yang
                     membahayakan atau merugikan kepentingan umum, perbuatan itu dipandang jarimah
                     dan dapat dikenakan sanksi takzir. Misalnya anak kecil yang memburu layang-layang
                     lepas di jalan raya. Memburu layang-layang pada dasarnya boleh dilakukan lagi pula
                     anak-anak belum mukalaf sehingga tidak dapat dikenakan sanksi. Akan tetapi, karena
                     perbuatannya itu dapat membahayakan dirinya dan pengguna jalan yang lain, maka
                     perbuatan  anak-anak  itu  dapat  golongkan  perbuatan  jarimah  dan  dapat  dikenakan
                     sanksi takzir.







                                                                                                      5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20