Page 16 - MODUL EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT
P. 16
keputusan dalam penilaian kinerja hendaknya objektif dan sesuai
dengan hukum.
b. Hambatan Norma Sosial
Hasil evaluasi kinerja yang diperoleh dengan cara yang baik, yaitu
yang memenuhi syarat-syarat evaluasi, akan memberikan kekuatan
yang sah. Sayangnya untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik
bukanla hal yang mudah karena adanya norma social di lingkungan
kita berupa anggapan yang menyatakan bahwa masih banyak pekerja
yang berumur lebih tua enggan dinilai yang lebih muda, pekerja yang
memiliki jabatan lebih tinggi tidak senang jika bawahannya
mengevaluasi dirinya, bawahan tidak mungkin mengevaluasi
atasannya, dan sebagainya. Boleh dikatakan bahwa penilaian yang ada
bersifat satu arah sehingga peran serta saling menilai menjadi tidak
ada. Jika penilaian kinerja didasari dan bercampur aduk dengan
kepentingan penilai, konsekuensi yang digunakan sebagai dasar
tindakan untuk masa mendatang berupa informasi yang menyimpang
dan tidak akurat.
c. Hambatan Politis
Menurut penilaian, suatu sistem penilaian kinerja mempunyai
kekuasaan yang sah untuk memengaruhi pemegang jabatan. Bila
terjadi interaksi antar institusi dibawah institusi pemerintah, kesulitan
yang timbul adalah ketika membuat standar penilaian kinerja bagi
perusahaan yang ada dibawahnya. Sering kali, penilai mendapat
kesulitan dalam penilaian kinerja karena terbentur oleh aturanaturan
pemerintah secara politis. Kebijakan pemerintah lebih banyak
merupakan sebuah usaha untuk melanggengkan kekuasaannya.
d. Hambatan Pribadi
Penilai maupun yang dinilai sering beranggapan bahwa penilaian
merupakan suatu formalitas saja dan suatu hal yang membosankan
dikarenakan berdasarkan pengalaman masa lalu, hasil penilaiannya
7