Page 46 - MODUL EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT
P. 46

C.  Rangkuman
                               Para  pemimpin  perusahaan  semakin  banyak  menggunakan  balanced

                               scorecard  untuk  mengatur  dan  mengukur  kinerja  organisasinya,

                               dikarenakan:
                               a.  Menyinergikan  strategi  dengan  indikator  kunci  di  semua  lini

                                   organisasi
                                   Metode balanced scorecard, memungkinkan pengukuran kinerja pada

                                   semua lini bisnis bahkan sampai pada individu atau person in charge
                                   dari  lini  bisnis  tersebut  dapat  mengerti  dan  bertanggungjawab  serta

                                   bagaimana  hubungannya  terhadap  kesuksesan  organisasi  secara

                                   keseluruhan.
                               b.  Mengukur serta mengatur kinerja bisnis lebih efektif

                                   Balanced scorecard memberikan kemudahan bagi manajemen untuk
                                   memonitor sampai ke semua lini bisnis supaya dapat berjalan sesuai

                                   dengan rencana yang sudah ditetapkan dan mengidentifikasi ancaman

                                   masalah yang muncul atau peluang bisnis yang baru.
                               c.  Memudahkan feedback dan komunikasi strategi


                                       Menurut  Moeheriono  (2009),  untuk  suksesnya  implementasi

                                balanced  scorecard  sebagai  sistem  peningkatan  kinerja  pada  instansi

                                pemerintah tergantung pada beberapa faktor penting:
                                 1.  Komitmen Pemimpin

                                 2.  Partisipasi karyawan
                                 3.  Hambatan organisasi

                                 4.  Budaya organisasi
                                 5.  Kejelasan dan konsistensi dan indikator kerja

                                 6.  Kebutuhan nyata untuk perbaikan

                                 7.  Cakupan kegiatan
                                 8.  Ketersediaan informasi kinerja

                                 9.  Imbalan dan Penghargaan.

                                                              37
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51