Page 5 - Membaca Konflik Aceh Singkil
P. 5

Hal  itu karena keberhasilan  penegakkan  syariat   pemeluk  Islam  di  Aceh  sebanyak 98,56%  pada
               Islam  sangat  bergantung  kepada  aspek-aspek     tahun 2021 (Kementerian Dalam Negeri, 2021).
               berikut,  (1)  penegakkan  syariat  Islam  sangat         Pada dasarmya perda atau Qanun syariat
               tergantung  kepada  kebijakan-kebijakan  yang      Islam  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah  Aceh
               dikeluarkan  oleh  pemerintah;  (2)  keberhasilan   sudah memberikan ruang yang bebas bagi non-
               penegakkan  syariat  Islam  juga  tergantung       muslim     untuk    menjalankan     aktivitas
               antusias  masyarakat  dalam  menyambut  syariat    keagamaannya. Hal tersebut terlihat pada Perda
               Islam; dan (3) hal yang mendasar adalah peran      Propinsi Daerah Isitimewa Aceh Nomor 5 Tahun
               individu untuk menyukseskan penerapan syariat      2000 tentang pelaksanaan syariat Islam. Pada Bab
               Islam,  sudah  semestinya  pelaksanaan  syariat    II pasal 2 dijelaskan bahwa “keberadaan agama
               Islam adalah tanggung jawab seorang muslim  (      lain di luar agama Islam tetap diakui di daerah
               Abubakar, 2008).                                   ini,  pemeluknya  dapat  menjalankan  ajaran
                       Dinas Syariat Islam pada dasarnya harus    agamanya  masing-masing”(Pemerintah  Daerah
               menjadi sebuah representasi dari syariat Islam itu   Propinsi Daerah Istimewa Aceh, 2000).
               sendiri. Hal ini dilakukan agar menjadi cerminan          Qanun  Aceh  lainnya  yang  memberi
               masyarakat untuk mematuhi syariat Islam. Oleh      kebebasan  pada  penganut  agama  lain  dalam
               karena  itu  perlu  menerapkan  beberapa  langkah   beribadah  adalah  Qanun  Nomor  4  Tahun  2014
               yang  harus  dilakukan.  Pertama,  para  aparatur   tentang pokok-pokok Syariat Islam. Pada pasal 9
               Dinas  Syariat  dipastikan  memahami  dan          dijelaskan  “Pemerintah  Aceh  dan  Pemerintah
               mendalami  ilmu  syariah.  Hal  ini  diperlukan    Kabupaten/Kota menjamin kebebasan, membina
               sebagai bekal utama bagi penegakan syariat Islam   kerukunan, menghormati nilai-nilai agama yang
               di  Aceh.  Kedua,  menggalakkan  pelatihan         dianut  oleh  umat  beragama  dan  melindungi
               terhadap  aparatur  Dinas  Syariat  Islam  terkait   sesama umat beragama untuk menjalankan hidup
               siyasah  idariyah  (administrasi  Islam).  Ketiga,   keseharian  dan  ibadah  sesuai  dengan  agama
               melakukan  rekruitmen  aparatur  Dinas  Syariat    yang  dianutnya”  (Pemerintah  Aceh,  2014).
               Islam     secara    professional.   Keempat,       Berdasarkan  uraian  isi  beberapa  qanun  di  atas,
               menyosialisasikan   nilai   akidah   terhadap      dapat  disimpulkan  bahwa  Pemerintah  Aceh
               pemerintah dan masyarakat; Kelima mendorong        berkomitmen  menjamin  kebebasan  kehidupan
               pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang       umat  beragama  di  Aceh.  Hal  ini  membuktikan
               mendukung  penerapan  syariat  Islam  (Mulia  &    setidaknya  secara  regulasi,  Pemerintah  Aceh
               Khalil,  2021).  Namun  yang  perlu  diperhatikan   sangat  bersikap  toleran  antarumat  beragama
               adalah  bahwa  penerapan  syariat  tidak  akan     (Abubakar, 2011).
               bejalan  tanpa  dukungan  dari  pemerintah,               Keberagaman antarumat beragama yang
               masyarakat,  dan  elemen  masyarakat  lainya.      dijamin  dalam  qanun  Aceh  bukan  berarti tidak
               Mestinya  syariat  Islam  dijadikan  sebagai       adanya perilaku diskriminasi agama yang terjadi
               kebutuhan  bersama  masyarakat  Aceh  (Bahri,      pada  kalangan  akar  rumput.  Hasil  penelitian
               2013).                                             Mubarrak  dan  Kumala  (2020)  memperlihatkan
                                                                  masih  terdapat  diskriminasi  terhadap  penganut
               Membaca Indeks Toleransi di Aceh                   agama  lain  di  Aceh.  Misalnya  bullying  karena
                       Penegakkan  syariat  Islam  di  Aceh       mengenakan atribut simbol agama seperti kalung
               seharusnya  mampu  mengakomodasi  kelompok         berbentuk salib dan tidak dapat merayakan hari
               minoritas.  Mengingat  pemeluk  agama  Islam       raya  keagamaan  secara  leluasa  (Mubarrak  &
               adalah  mayoritas  di  Aceh.  Hal  tersebut        Kumala, 2020).
               sebagaimana  hasil  survei  yang  memperlihatkan



                                                             159
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10