Page 178 - Ayah - Andrea Hirata
P. 178
Ayah ~ 165
macam tatakan kue kembang itu. Mata sayu menimbulkan
rasa kasihan. Telinga macam telinga wajan, gigi tupai. Maaf,
Boi, semua itu adalah unsur-unsur yang paling dihindari pe-
rempuan dewasa ini.”
Sabari tersenyum lagi. Hidup ini memang dipenuhi orang-
orang yang kita inginkan, tetapi tak menginginkan kita, dan sebaliknya,
dan Sabari tetap tersenyum.

