Page 179 - Ayah - Andrea Hirata
P. 179
Konfigurasi
ADA yang berbeda hari-hari itu, yaitu saban malam Sabari
bermimpi aneh. Dia sedang menyabit rumput di tengah pa-
dang, tahu-tahu dia mendengar suara.
“Apa kabar, Bang!”
Sabari menoleh ke sekeliling, tak ada siapa-siapa, kecuali
kambing-kambingnya. Ah, dalam hatinya, terlalu banyak me-
lamunkan Lena membuatnya mendengar suara-suara.
“Apakah Abang sehat-sehat saja?!”
Sabari terkejut tak kepalang karena yang menanyakan
kabarnya itu adalah kambing di depannya. Kambing terse-
nyum. Sabari terbangun, bersimbah keringat.
Malam keesokannya dia bermimpi serupa. Namun, kali
ini dia berkawan dengan kambing yang supel itu. Mereka
berkenalan secara baik-baik dan saling bertanya soal keada-
an kawan dan handai tolan. Keesokan malamnya lagi mereka
berdiskusi panjang lebar soal stabilitas politik dalam negeri.

