Page 182 - Ayah - Andrea Hirata
P. 182

Ayah ~ 169


                 Sebelum menemui Rosmala, Sabari  rupanya juga te-

            lah menemui  Syamsir dan  Safar.  Syamsir adalah saudara
            tiri Safar. Safar bekerja di kios minyak tanah milik seseorang
            bernama Pardi Lihai. Pardi Lihai adalah saudara dua pupu
            seseorang bernama Salamah. Salamah tak lain ketua arisan
            beras yang berkongsi dengan Mia. Mia berkongsi dengan A

            Mung, A Mung berkongsi dengan Jalal, Jalal ada main sama
            Narti, Narti berkongsi dengan Arbi, Arbi berkongsi dengan
            Mainap. Nah, Mainap ini tak lain saudara sepupu Marko-
            ni. Setiap orang itu masing-masing telah diberi amanah oleh
            Sabari seperti amanahnya kepada Rosmala. Sasaran tembak
            Sabari yang sesungguhnya adalah Markoni. Mengapa Sabari
            menggunakan konfigurasi komunikasi yang sangat rumit dan
            tidak masuk akal semacam itu? Misteri. Kemungkinan besar

            karena dia ingin menyembunyikan taktiknya.
                 Ajaib, akhirnya pesan itu sampai ke telinga Markoni.
                 “Ni,” kata Mainap.
                 “Apa, Nap,” jawab Markoni.
                 “Kalau kau mau kawin lagi, Sabari siap menyumbang

            kambing untukmu, katanya dia siap seratus persen, siap sedia
            jiwa dan raga.”
                 Karena melalui banyak tangan, boleh jadi pesan itu te-
            lah terkorupsi. Dan, bukan main jengkelnya Markoni karena
            dia tahu akal bulus Sabari. Dia juga jengkel karena dihadap-
            kan pada pilihan yang sulit. Dipalingkan wajahnya ke luar
            jendela. Nun di situ, di tengah pekarangan rumah, tanpa sedi-
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187