Page 186 - Ayah - Andrea Hirata
P. 186

Ayah ~ 173


            hidup sendiri lantaran prahara cinta masa muda, kini mereka

            bujang lapuk stadium empat, lanjut. Tak jauh dari kedua pen-
            siunan guru itu ada Wak Doelmasin yang telah membujang
            sejak masa Republik Indonesia Serikat. Situasinya sekarang
            bujang lapuk stadium terminal. Ulu hati Ukun dan Tamat
            ngilu macam disundul-sundul membayangkan nasib mereka

            akan berakhir seperti Wak Doelmasin, yang duduk sendiri
            saja di bawah untaian janur kuning itu, bersusah payah me-
            naklukkan dendeng sapi.
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191