Page 254 - Ayah - Andrea Hirata
P. 254

Ayah ~ 241


            na masalah runyam bisa timbul belakang hari. Agaknya Laila

            sudah tahu seni mengirim foto.
                 Manikam mengatakan bahwa dia tertarik untuk me-
            ngenal Lena lebih jauh karena 37 syarat yang ditetapkannya.
            Lena tertawa. Katanya bukan dia yang menetapkan syarat-
            syarat itu, melainkan semuanya karangan Laila, yang sudah

            empat kali kawin cerai dan menganggap semua lelaki di dunia
            tak lain selain buaya darat.
                 Betapa Manikam pegawai negeri sipil terperanjat. Ber-
            bulan-bulan dia terpesona dengan syarat-syarat itu.
                 “Jadi, bukan kau yang membuat 37 syarat itu?”
                 “Bukan,” jawab Lena santai sambil membetulkan ikat
            rambutnya. Tiba-tiba Manikam menjadi gugup.
                 Bulan  demi bulan berlalu,  genap empat tahun usia

            Zorro dan hampir setahun Lena bersama Manikam. Setiap
            malam Zorro hanya bisa tidur jika mencium kemeja itu. Dia
            terkucil di rumah besar, yang semuanya berkilap, dingin, dan
            asing. Sahabatnya hanya sebuah pedang plastik dan selembar
            kemeja. Jika diperlakukan dengan kasar oleh saudara-saudara

            tirinya, dia bersembunyi di pojok ruangan, dan dengan me-
            nutupkan kemeja itu ke tubuhnya, dia merasa terlindungi.
                 Kerap Zorro memandangi kemeja itu, kemeja siapakah
            itu? Ketika dipisahkan dari ayahnya, usianya belum tiga ta-
            hun, saraf-saraf ingatannya belum terjalin dengan baik. Yang
            menempel samar di benaknya hanya bau kemeja itu berhu-
            bungan dengan seseorang yang dipanggilnya aya, selalu terse-
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259