Page 286 - Ayah - Andrea Hirata
P. 286

Ayah ~ 273


                 Kalau kau dapat melihat ke dalam jiwaku

                 Kau akan melihat sungai mengalir
                 Anak-anak sungai itu berhilir di mataku
                 Dan bermuara di hatimu


                 Terpana seisi kelas.

                 “Puisi siapakah itu?” tanya gurunya.
                 “Puisiku sendiri, Ibu Guru.”
                 “Benarkah?”
                 “Iya, Ibu Guru.”
                 “Apakah itu puisi cinta?”
                 Zorro tersenyum.
                 “Apakah kau sedang jatuh cinta?”
                 Kelas tertawa.

                 Hari-hari di Bagansiapiapi berlangsung dengan menye-
            nangkan. Lena bekerja di pabrik pengepakan ikan asin dekat
            pelabuhan. Namun, baru dua minggu di kelas lima, waktu itu
            Zorro sedang membaca, ibunya duduk menghadapi meja, di
            pojok rumah petak kontrakan mereka, melamun, sedih. Ta-

            ngan ibunya mengetuk-ngetuk pinggir  cangkir kopi. Sudah
            berhari-hari ibunya melamun. Iba Zorro jadinya.
                 Zorro menutup buku, lalu membereskan semua buku,
            alat-alat sekolah, pakaian, dan memasukkannya ke tas. Dia
            menoleh kepada  ibunya dan tersenyum. Ibunya pun terse-
            nyum. Malam itu Zorro menulis puisi.
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291