Page 186 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 186
Tumbuh suburnya perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme di
Indonesia seakan mencapai puncaknya pada era orde baru karena
karakter pemerintahan yang bersifat otoriter dan ketiadaan
transparansi memberikan peluang dan mendorong timbulnya watak-
watak KKN seseorang (Muslim & KPTPK, 2004). Korupsi transaksional
menjadi marak karena rezim orde baru melakukan intervensi pada
berbagai sektor sehingga muncul berbagai persekongkolan antara
birokrasi dan para pengusaha dengan justifikasi program
pembangunan ekonomi. Penyalahgunaan uang negara menjadi hal
yang biasa, terjadinya rekayasa tender proyek-proyek Pembangunan,
pemborosan dana-dana pada instansi negara, dan skandal beras
bulog (M. Lubis, 1997).
Skandal mismanagement Pertamina yang menghasilkan utang
negara begitu besar, serta banyaknya petinggi-petinggi ABRI dan
pensiunan militer yang turut andil dalam bisnis jual beli pupuk,
tepung terigu dan kapal tanpa lewat prosedur umum sehingga
membuat masyarakat pesimis terhadap pemerintahan Soeharto dan
lembaganya dalam membasmi korupsi. Terbongkarnya praktek KKN
oleh presiden Soeharto dengan melibatkan keluarga-keluarganya
menjadi bukti bahwa pada periode orde baru pemberantasan korupsi
tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal karena kekuasaan
Soeharto dengan sistemnya yang sentralistik menutup peluang
tersebut dilaksanakan (Muslim & KPTPK, 2004).
12.2. Lahirnya Reformasi
Reformasi Indonesia 1998 merupakan sebuah gerakan dari
masyarakat yang dimotori oleh mahasiswa menuntut perubahan
secara fundamental kehidupan bernegara di bawah pemerintahan
rezim Soeharto atau yang disebut sebagai rezim orde baru dengan
kebijakan-kebijakannya yang dianggap tidak berpihak kepada
masyarakat melalui sistem politik represi dan sistem sosio-ekonomi
Oleh: Ahmad, S.Pd., M.Pd. 177

