Page 187 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 187
lembaga-lembaga negara yang korup. Gerakan sosial ini sebagai
klimaks atas kegagalan rezim Soeharto menjalankan demokrasi
Pancasila yang berkeadilan sosial. Gerakan sosial merupakan reaksi
atas situasi kritis yang dialami masyarakat sehingga menuntut basis
baru bagi kehidupan sosial yang lebih ideal (Prasisko, 2016).
Reformasi Indonesia adalah usaha untuk menata kehidupan
bernegara ke arah yang lebih baik setelah 32 tahun masa orde baru
berkuasa dan dianggap tidak cocok lagi untuk Indonesia (Nugroho,
2015). Perubahan tersebut meliputi aspek politik, sosial, ekonomi,
dan hukum serta budaya (Sirot Ikhsan & amdan, 2020).
Kronologi Gerakan reformasi ini secara garis besar bermula
ketika diadakannya sidang Umum MPR pada bulan Maret 1998 yang
memilih Soeharto dan B.J. Habibie menjadi Presiden dan wakil
Presiden dengan masa jabatan 1998-2003 disertai pembentukan dan
pelantikan Kabinet Pembangunan VII yang oleh mahasiswa dianggap
begitu sarat dengan kolusi dan nepotisme (Baity, 2016). Hal ini
mendorong segenap mahasiswa dari berbagai daerah untuk bergerak
ke jalan-jalan dan gedung pemerintahan melakukan demonstrasi.
Kerusuhan Mei 1998 merupakan kerusuhan sebagai yang menjadi
momentum titik awal peristiwa reformasi Indonesia. Kerusuhan
tersebut terjadi pada tanggal 12-13 Mei di ibu kota Jakarta dan
selanjutnya pada tanggal 14-15 Mei terjadi di kota Solo Provinsi Jawa
Tengah (Sirot & Atmaja, 2020). Tertembaknya 4 mahasiswa Trisakti
Jakarta (Elang Mulia Lesmana, Hafidin A. Royan, Hery Hartanto,
Hendrawan Sie) dalam bentrokan dengan aparat keamanan pada
demonstrasi tanggal 12 Mei 1998 merupakan pemicu terjadinya
kerusuhan (Sirot & Atmaja, 2020).
Opini publik secara nasional yang anti pemerintah semakin
tinggi dengan kasus tewasnya beberapa mahasiswa tersebut dan
semakin meningkatkan solidaritas masyarakat diseluruh penjuru
Indonesia. Berbagai kecaman dengan emosional terbit di berbagai
Oleh: Ahmad, S.Pd., M.Pd. 178

