Page 77 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 77
tempat tinggalnya, Solo. Ia percaya bahwa anak-anak
Indonesia layak mendapatkan pendidikan yang lebih baik
karena mereka mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan
setinggi-tingginya. Beberapa bulan setelah ia memegang
yayasan pendidikan itu, Pratika mendapat kabar bahwa Bunda
memutuskan untuk menikah lagi.
―Maaf jika Bunda tidak membicarakan persoalan ini
terlebih dahulu kepadamu dan Ririn.‖
―Tapi kenapa Bun? aku tak pernah setuju jika ada
yang berusaha menggantikan posisi Ayah.‖ tangis Pratika di
depan Bunda.
―Tidak Tika, Om Rudi tidak akan menggantikan posisi
Ayahmu.‖
―Jika itu keputusan Bunda, silakan. Lalu bagaimana
dengan Ririn?‖
―Bunda akan bicara dengannya nanti.‖
―Oke, Bun. Kalau itu bisa buat Bunda senang. Aku
nggak bisa menerimanya sebagai ayahku, tapi aku bisa
menerimanya sebagai suami Bunda.‖
―Hmm, cobalah untuk mengenalnya.‖
Empat bulan setelah perkenalan Pratika, Ririn, dan
calon suami Bunda, akhirnya Bunda menikah. Dari pernikahan
tersebut, Ririn senang karena akhirnya ia merasakan kembali
kasih sayang seorang Ayah, tapi tidak dengan Pratika. Pratika
semakin menyibukkan diri dengan lebih sering berada di
yayasan. Yayasan itu mulai berkembang dan memiliki
beberapa cabang di luar kota. Pratika memutuskan untuk
68
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

