Page 82 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 82

sengatan  terik  matahari  membuatnya  sangat  tampan.  Aku
               bangga  bisa  berjalan  dengannya,  aku  percaya  bahwa  ayah
               adalah  satu-satunya  ayah  terbaik  di  pasar  malam  ini.
               Ah…bukan hanya di pasar malam tapi juga di seluruh dunia.
                      Malam ini adalah malam terindah, sepulang dari pasar
               malam sambil menghabiskan sisa arum manis aku iseng untuk

               bertanya tentang cara ibu dan ayah bertemu.
                      ―Yah…  kapan  ayah  bertemu  ibu?‖  tanyaku  sambil
               mengunyah  kapas  manis  warna  merah  muda  yang  ada
               ditanganku.
                       ―Kenapa kau tiba-tiba tanya seperti itu?‖
                      ―Hanya saja…aku sangat penasaran dengan wajah ibu,
               seperti apa ibu di mata ayah? Kenapa ayah menyukainya?

               Terus apakah ibu cantik sepertiku?‖ tanyaku sambil
               menggoda ayah
                      ―Ibumu…‖  ayah  tiba-tiba  diam  dan  tak  segera
               melanjutkan perkataannya.
                      ―Ibu?  Iya  yah,bagaimana  sosok  ibuku  itu?‖  tanyaku

               penasaran.
                      ―Tentu…dia  cantik  sepertimu,dia  adalah  orang  yang
               hebat.  Dia  tak  pernah  sedih.  Matanya  selalu  melukiskan
               kebahagiaan  seperti  matamu,‖  ungkapnya  dengan  mata
               berkaca-kaca.
                      ―Kenapa  ayah  menangis?  Apa  pertanyaanku  ini
               membuatmu  merindukan  ibu  yah?‖  tanyaku  sambil  memeluk

               ayah.



                                                         73

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87