Page 87 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 87
karena keinginanku untuk mengenali ibuku selalu ditolak ayah
dengan berbagai macam alasan. Dan akhirnya aku melupakan
permintaanku itu agar ayah tak sedih karena permintaanku,
dan aku meminta sebuah bunga mawar putih untuk simbol
kerinduanku pada ibu.
Beberapa tahun berlalu, setiap tahun demi tahun aku selalu
meminta mawar putih karena selalu saja ayah menolak
permintaanku untuk mengenali ibu padahal aku sangat ingin
melihat apakah benar ibuku memiliki surga itu. Akhirnya aku
mencoba mencari tahu sendiri, aku menuju gudang yang selalu
tertutup di dekat dapur rumah kami. Ayah selalu melarangku
masuk karena gelap dan penuh dengan benda yang mudah
ambruk. Akupun percaya dan tak pernah menginjakkan kakiku
masuk karena takut tertimpa bendabenda yang ssewaktu-
waktu bisa jatuh ke kepalaku. Namun, kali ini aku tak akan
memundurkan langkahku lagi untuk memasuki ruangan itu.
Dengan bermodalkan senter kecil aku memasuki ruangan itu
dengan hati-hati. Aku terkejut dengan benda-benda yang ada
di dalamnya. Ruangan itu berisikan sebuah pajangan foto
sepasang kekasih yang bahagia yan dibawahnya tertulis kata-
kata dan tanggal pengambilan foto itu semacam galeri foto
yang sedang dipamerkan. Aku merayapkan tanganku
ketembok untuk mencari sekring lampu dan akhirnya
menemukannya.
Ruangan itu berubah sangat indah dan bersih. Aku tak
pernah melihat ruangan ini sebelumnya. Tapi aku baru sadar
wajah yang ada didalam foto-foto itu tak asing
78
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

