Page 92 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 92

sosok  ayah  di  hidupku.  Inilah  saatnya,  inilah  akhirnya  aku
               dapat memeluk surga. Tak hanya melihat rupanya saja,tetapi
               aku  bisa  memeluk  surga  yang  ada  di  telapak  kaki  ayah
               sekaligus ibu.
                Ibu bekerja layaknya seorang pria,tak pernah mengeluh dan
               berfikir  untuk  meninggalkanku  sendiri  meskipun  hidupnya

               sangat berat. Dialah pahlawanku sesungguhnya, bukan wonder
               woman  melainkan  Ibu.  Beberapa  hari  setelah  dirawat  Nek
               Irah  sembuh  dan  anaknya  datang  untuk  menjemputnya.
               Ternyata putranya kini menjadi seorang yang lumayan mapan,
               selama ini dia bekerja di penegeboran minyak sehingga sulit
               sekali  untuk  pulang.  Sewaktu  aku  pulang  sekolah  aku
               mendapati  Nek  Irah  sudah  tak  ada  di  rumah,  dia  telah
               dibawa pergi dengan putranya untuk hidup bersama. Seorang

               tetangga memberikanku sebuah surat dari Nek Irah.

               Teruntuk Dini,
               Sekarang kau tak perlu bersedih dan betanya-tanya tentang
               ibumu karena selama ini ibumu selalu bersamamu.

               Dia adalah wanita hebat, wanita yang menginspirasiku untuk
               bisa hidup tanpa mengandalkan orang lain.
               Sebenarnya  nenek  sudah  mengenal  ibumu  sejak  dulu  tapi
               ibumu  meminta  untuk  merahasiakan  ini  agar  kau  tetap
               merasakan kehadiran sosok ayah.dia tak ingin kau kekurangan
               kasih sayang baik dari seorang ibu maupun ayah.
                Kerja  kerasnya  selama  ini  tak  sia-sia  karena  dia  dapat

               membesarkan  seorang  gadis  kecil  nan  cerdas  sepertimu.

                                                         83

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97