Page 85 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 85

―Merindukannya ya? Hem… selalu bahkan setiap hari
               karena nenek ada seorang ibu.‖
                       ―Kenapa nenek tak memintanya untuk tinggal di sini?‖
                      ―Kata  siapa  nenek  tak  memintanya  untuk  tetap
               tinggal? Nenek selalu memintanya untuk pulang tapi dia ingin
               mencari  kerja  di  Surabaya  yang  katanya  hidupnya  bisa

               berubah kemudian mengajak nenek ke sana.‖
                      ―Jadi  nenek  akan  meninggalkanku  di  sini?‖  tanyaku
               sambil mendekap perutnya.
                       ―Sesekali  nenek  akan  mengunjungimu  dan  ayahmu
                       itu.‖
                      ―Janji,  Nek?‖  Ku  acungkan  kelingkingku  meminta
               nenek berjanji padaku.

                      ―Janji, gadis manis.‖ sambil tersenyum dan mencubut
               daguku dengan lembut.
                      Kamipun  tertawa  bersama-sama,namun  seketika  aku
               terdiam dan mengingat-ingat sesuatu.
                       ―Oh ya, Nek. sejak kapan nenek kenal dengan ayah?‖

                      ―Sejak dia pindah kesini,dan membawa anak bayi yang
               cantik ini. Kira-kira 7 tahun yang lalu.‖ ungkapnya.
                      ―Apa  ayah  pindah  sendiri?  Apa  tak  bersama  ibuku?‖
               tanyaku lagi
                       ―Tidak, katanya dia seorang duda.‖
                      ―Duda keren ya, Nek? Hehehe…‖ godaku kepada nenek

                      ―Ada-ada saja kau ini. Dari mana kau dapat kata-kata
               seperti itu?‖



                                                         76

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90