Page 81 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 81

mengajarkanku untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita
               miliki.
                      Sosok  pahlawan  yang  lebih  dari  superman  maupun
               superhero  lainnya.  Ayah  bukanlah  orang  kaya  yang  memiliki
               harta  melimpah,  tetapi  ia  tak  pernah  mengeluh  dan  sangat
               tekun bekerja demi menyekolahkanku di tempat yang bagus.

               Pekerjaan  ayah  bukan  hanya  satu,  dia  memiliki  beragam
               pekerjaan  yang  sangat  menyita  waktunya,  walau  begitu  dia
               tak pernah lupa memberikan perhatian untukku. Ayah adalah
               laki-laki  kuat,  pagi  hari  dia  memasak  dan  mengatur  semua
               keperluan  sekolahku,  kemudian  mengantarku  ke  sekolah
               dengan  sepeda  motor  bebek  yang  juga  ia  gunakan  untuk
               mengojek pada malam hari. Kenapa hanya malam hari? Karena
               pagi sampai siang dia bekerja sebagai kuli panggul di pasar.

               Sore hingga malam dia menjadi kuli bangunan dan sisanya dia
               gunakan untuk mengojek, walau waktu tidurnya hanya empat
               jam  sehari  dia  tak  pernah  mengeluh  selalu  menyimpulkan
               senyum di bibirnya.
                      Ayah selalu berpesan padaku agar selalu tersenyum di
               saat  aku  merasa  sedih.  Dia  bilang  senyumanku  adalah  obat

               lelahnya maka dari itu aku selalu tersenyum. Malam ini, ayah
               tidak  pergi  mengojek  karena  dia  ingin  menghabiskan  malam
               bersamaku. Ayah mengajakku ke pasar malam, lelaki berusia
               30  tahunan  itu  tak  pernah  sekalipun  melepaskan  tangan
               mungilku. Meskipun tangan ayah sangat kasar karena kapalan,
               aku tak risi karena bagiku itu adalah tangan terlembut yang
               pernah  ku  genggam  selama  hidup.  Kulit  yang  gosong  karena


                                                         72

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86