Page 83 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 83

―Hehehe…  iya  nih,  ayah  memang  cengeng  hanya
               garagara ingat ibumu saja sampai menangis.‖ kata ayah sambil
               mengusap matanya.
                      ―Maafkan aku ya, Yah. Aku membuat ayah sedih.‖
                      ―Tak apa, sayangku. Ayo bersihkan tangan dan
               wajahmu dulu lalu kita tidur!‖ katanya sambil menggendongku

               menuju kamar mandi.
                      Hari  ini  ayah  seperti  bulan-bulan  sebelumnya,  dia
               tidak  bekerja  karena  sakit.  Setiap  awal  bulan  dia  selalu  di
               rumah selama empat hari, katanya maghnya kumat. Jika ayah
               sakit  perut,  ayah  selalu  minum  jamu,  kata  ayah  jamu  itu
               bagus untuk kesehatan makanya dia selalu minum jamu agar
               badannya sehat.

                      Ayah mengajarkanku tentang kejujuran, meskipun aku
               orang tak punya aku tak boleh mencuri. Dia selalu memintaku
               jujur  kepadanya  karena  ayah  ingin  aku  menjadi  orang  yang
               berguna  nantinya.  Pernah  dulu  waktu  aku  berbohong  pada
               ayah aku kena marah besar. Ayahpun tak pernah berbohong
               padaku  walaupun  itu  hanya  kebohongan  kecil.  Aku  selalu

               percaya padanya, maka dari itu setelah kejadian itu aku tak
               pernah sekalipun berbohong pada ayah karena aku tak ingin
               membuatnya marah dan sedih karena kelakuanku.
                Setelah  ayah  sembuh  ayah  kembali  bekerja  seperti
               biasanya, akupun di rumah sendirian. Aku tak tau kenapa aku
               tak  penasaran  mengapa  foto  wajah  ibuku  tak  pernah
               dipajang. Bahkan foto pernikahan merekapun tak ada. Apa ibu

               dan ayah bukan orang yang suka foto? Atau ayah tidak ingin

                                                         74

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88