Page 18 - buku ajar gizi kulinari
P. 18
digoreng, direbus, dipanggang, atau dengan teknik lain. Proses memberikan panas
pada bahan makanan dapat dilakukan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi dimaknai sebagai perpindahan panas dengan sentuhan langsung
antara benda yang memiliki suhu berbeda. Panas merambat melalui benda padat
tanpa adanya pertukaran zat. Sebagai contoh proses konduksi terjadi ketika
memanggang daging. Panas dari api merambat pada wajan/alat pemanggang dan
secara langsung mengenai permukaan daging sehingga daging akan matang.
Konveksi dimaknai sebagai perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain
bersama dengan zat perantaranya. Perambatan panas konveksi terjadi pada zat cair
dan gas. Sebagai contoh, proses mengukus nasi. Ketika kalian mengukus nasi, uap
air panas akan bergerak ke atas sehingga nasi yang dikukus menjadi matang karena
panas tersebut. Radiasi dimaknai sebagai perpindahan panas dari satu benda ke
benda lain tanpa memerlukan perantara. Dalam proses radiasi makanan tidak
bersentuhan secara langsung dengan sumber panas, tetapi tetap merasakan panas.
Sebagai contoh, saat memanaskan masakan menggunakan microwave oven.
Evaluasi dan penelitian telah menghasilkan pedoman dan rekomendasi
berbasis bukti mengenai intervensi praktik kuliner terbaik. Setiap langkah
penyelenggaraan ini harus dilakukan dengan seksama untuk memastikan bahwa
kebutuhan gizi konsumen terpenuhi. Prinsip dasar gizi kuliner mencakup beberapa
aspek penting yang harus diperhatikan dalam penyediaan makanan agar sehat dan
bergizi. Berikut adalah beberapa prinsip dasar penyelenggaraan gizi kuliner:
1. Keanekaragaman makanan: mengonsumsi beragam jenis makanan untuk
memastikan terpenuhinya semua jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh,
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2. Keseimbangan zat gizi: memastikan proporsi yang tepat antara berbagai jenis
makanan, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi seimbang dan tidak berlebihan
atau kekurangan.
3. Kualitas bahan makanan: mengutamakan penggunaan bahan makanan segar dan
berkualitas baik untuk menjaga kandungan gizi, serta menghindari bahan
tambahan yang berbahaya.
4. Teknik memasak yang sehat: menggunakan metode memasak yang
mempertahankan kandungan nutrisi, seperti mengukus, merebus, atau
memanggang, dan mengurangi penggunaan minyak berlebih atau
penggorengan.
5. Pengendalian porsi: mengatur ukuran porsi makanan agar sesuai dengan
kebutuhan kalori individu, mencegah konsumsi berlebihan yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan.
Konsep dan Pengantar Gizi Kuliner 9

