Page 21 - Evam Bhavatu
P. 21

“Tu-tu-tunggu! Ap-apa ma-maksudmu?! A-aku yang se-selalu ber-



               berusaha  berkom-komunika-kasi  de-denganmu.  Te-te-tetapi  ka-




               kamu ya-yang se-selalu me-mengacuhkan ku” ucapku membela



               diri









               “YA KARENA KAMU JIKA BERSAMAKU HANYA BERGETAR TERUS




               MENERUS.                                   SEDANGKAN                                         DENGAN                               BAJINGAN                                   INI              KAMU



               TERTAWA RIANG! Ucapnya marah










               “Ka-karena  di-dia  selalu  be-berusaha  me-mengerti  aku.  Dia  se-



               selalu  mem-memban-bantuku  dalam  ber-berbicara  dan  bersi-



               sikap. Dan ka-kami hanya te-teman tidak hub-hubungan yag la-




               lain!” Ucapku memberanikan diri membela diri sendiri









               “Dan  bahkan  sekarang  kamu  membelanya”  lirih  quirino.  Dan




               entah  mengapa  matanya  seperti  berubah  menjadi  lebih



               menggelap









               “Quirino?” Ucapku mendekati nya dengan perlahan









               Tiba tiba




               ‘SLASH’ suara pedang yang sedang memotong sesuatu.









               “AUSTIIN” Teriak ku




















































                                                                                                                                                            Evam Bhavatu                                             17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26