Page 22 - Evam Bhavatu
P. 22
“NYO-NYONYA GRACE” teriak Roseiu sambil berlari
menghampiriku.
“NYONYA GRACE” bentak Austin kaget
“Gr-gra-grace....” Ucap Quirino bergetar sambil perlahan
menghampiriku
Melihat pedang Quirino yang bergerak, aku tanpa sadar berlari
memeluk Austin dengan tujuan melindunginya dan… berhasil
“Nyo-nyonya, punggung anda…. Tu-tulang tu-tulang a-anda…”
Ucap Roseiu bergetar terengah engah. Dan aku melihat tubuh
Roseiu yang terjatuh dan sepertinya dia pingsan karena terkejut
Sebagai balasan karena aku berhasil menyelamatkan Austin,
Pedang Quirino mengenai ku dan menyayat dalam punggungku
hingga tulang rusukku sedikit kelihatan melihat reaksi Roseiu
tadi
Aku menatap keatas kearah Quirino yang berdiri didepan ku
dengan susah payah.
“Ya-yang mu-mulia duke, le-lebih ba-baik anda seka-seka-rang
ber-beris-istira-rahat. Se-sepertinya-nya a-anda se-sedang sak-
sakit sa-saat in-ini. Se-sehingga-ga mela-laku-kukan ha-hal sepe-
perti ini.” Ucapku dengan kekuatan kekuatan terakhir
Setelahnya pun aku hanya bisa melihat kegelapan
Evam Bhavatu 18