Page 46 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 46

Ibu, Obat Hati Ayah dan Anak
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                        A. R. Sutan Mansur, salah satu menantu Kakek, yakni
                    suami kakak perempuan Buya Hamka yang berada di
                    Aceh, dan dikenal sebagai Pemimpin Muhammadiyah,
                    diperintahkan Kakek untuk membawa Buya Hamka pulang
                    dan menemuinya. Maka, Sutan Mansur pun ketika kembali
                    dari  Aceh, singgah di sebuah perkebunan dekat  Tebing
                    Tinggi, membawa Buya Hamka yang telah bergelar haji itu,
                    pulang ke kampungnya.

                        Sampai di kampung, Kakek menyambutnya dengan haru
                    dan bangga. Kakek bangga akan kemandirian Ayah yang telah
                    bergelar haji, bahkan dikenal pula sebagai ulama terkemuka
                    di Minangkabau. Padahal usianya baru 19 tahun. Menurut
                    cerita  Ayah, setelah kembali dari Makkah itulah dia baru
                    merasakan kasih sayang yang utuh dari Kakek. Kedua anak
                    dan ayah itu memang telah lama berjauhan sejak terjadinya
                    perceraian Kakek dan Nenek. Masing-masing mereka telah
                    menikah lagi dan memiliki anak-anak pula. “Alangkah
                    pahitnya masa kanak-kanak  Ayah. Pergi ke rumah  Ayah
                    bertemu ibu tiri, pergi ke rumah Ibu, ada ayah tiri,” tutur Ayah
                    ketika mengenang masa lalunya.
                        “Semua bako (keluarga pihak ayah) membenciku,” tam-
                    bahnya. “Tapi setelah pulang dari Makkah, Nambo (kakek)
                    memberi  Ayah jubahnya yang terbagus dan serban yang
                    paling mahal. Sewaktu hari Jumat, kami berjalan berdua
                    memakai serban. Kepada setiap orang yang bertemu di jalan,
                    Nambo tak lupa memperkenalkan  Ayah dengan sebutan
                    Haji Abdul Malik, ‘Ini anak saya baru pulang dari Makkah.’
                    Ah, alangkah bangga hati Nambo waktu itu,” tambahnya
                    mengenang. Matanya berkaca-kaca.




                                                                          29





                                                                         1/13/2017   6:18:35 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   29
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   29       1/13/2017   6:18:35 PM
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51