Page 51 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 51

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 Syukurlah dia tertolong berkat pengobatan seorang dukun.
                 Masa kritisnya tak berlangsung lama.

                     Pada Januari 1950, kami pindah ke Jakarta, setelah
                 pengakuan kedaulatan.
                     Di Jakarta, kami menyewa rumah di Gang Toa Hong II,
                 daerah Sawah Besar. Sebuah rumah milik sahabat Ayah yang
                 keturunan Arab. Tetangga sekitar kami adalah etnis Tionghoa
                 dan para tukang becak. Lorong menuju rumah kami disebut
                 Gang Buntu, karena rumah kami terletak pada ujungnya.
                 Namun sebelum tiba di rumah itu, orang akan melewati
                 kandang kambing peliharaan orang Arab.

                     Lima tahun kami tinggal di situ. Meskipun kami tinggal
                 di gang becek dan berbau kotoran kambing di sekitar Sawah
                 Besar itu, kami semua bersyukur karena telah terlepas dari
                 suasana kelaparan Zaman Revolusi. Pada 1956, kami pindah
                 ke Jalan Raden Patah Kebayoran Baru, sebuah rumah besar
                 yang Ayah peroleh dari hasil honor buku-bukunya.
                     Ada beberapa ingatan saya tentang Ummi yang berperan
                 besar dalam menentukan karir hidup Ayah, sampai mereka
                 dipisahkan oleh maut, 1 Januari 1972. Menurut cerita Ayah,
                 setelah penguasaan Jepang jatuh dan mengalami masa krisis di

                 Medan, Ayah sempat difitnah dengan keji dan dibenci banyak
                 orang. Ummi lalu mengambil keputusan untuk mengajak
                 Ayah meninggalkan kota itu. Kala itu,  Ayah kebingungan
                 memikirkan nasibnya yang dijatuhkan dan dihina oleh
                 kawan-kawannya.
                     Ummi lalu masuk ke kamar untuk menguatkannya. “Tak
                 ada gunanya Angku Haji termenung seperti ini berlarut-larut.
                 Jangan dengarkan kata orang yang tengah marah. Sebelum



                 34                                           pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:35 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   34
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   34       1/13/2017   6:18:35 PM
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56