Page 52 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 52

Ibu, Obat Hati Ayah dan Anak
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    kita jadi gila memikirkannya, mari kita bawa anak-anak,”
                    ajak Ummi. Dan Ayah tak dapat berbuat lain, dia menyerah.
                    Besoknya Ummi melelang barang-barangnya yang tak bisa
                    dibawa ke kampung. Ummi pula yang mengurus kendaraan
                    untuk membawa kami ke Padang Panjang.

                        Di saat lain sekitar tahun 1959, tatkala Pemerintah Soe-
                    karno mengeluarkan Peraturan Pemerintah yang menyuruh
                    Ayah memilih antara jabatan pegawai negeri golongan F atau
                    anggota partai, Ummilah yang menentukan pilihan terakhir.
                    Sejak 1950, Ayah sudah menjadi Pegawai Tinggi Kementerian
                    Agama golongan F, dan menjadi anggota Konstituante Fraksi
                    Partai Masyumi pula. Pidato Ayah di Sidang Konstituante
                    yang keras dan berani menentang konsepsi Presiden Soekarno,
                    telah membuat heboh koran-koran lawan dan kawan.
                        “Apa pilihan kita, Mi?” tanya Ayah, minta pertimbangan
                    Ummi untuk menentukan pilihan.

                        Demi  Tuhan, saya tak melihat tanda-tanda kecemasan
                    sedikit pun pada wajah Ummi, yang pasti akan kehilangan
                    sekian ribu rupiah gaji, serta beras beberapa liter, yang selama
                    beberapa tahun kami tunggu setiap bulan. Dengan tenang dia
                    menjawab, “Kita kan tak pernah menjadi orang kaya dengan
                    kedudukan  Ayah sebagai pegawai itu,” jawabnya. Lalu
                    dengan senyum khasnya, Ummi melanjutkan, ”Jadi Hamka
                    sajalah!”
                        Ayah menitikkan air mata menatap wajah Ummi yang
                    seolah tak pernah menyadari, bahwa ucapan-ucapannya
                    telah menguatkan hatinya selama ini. Ayah sebagai seorang
                    pejuang memerlukan keputusan yang pasti. Ummilah yang
                    membantunya mengambil keputusan yang tepat selama ini.



                                                                          35

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:18:36 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   35
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   35       1/13/2017   6:18:36 PM
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57