Page 55 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 55

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 Surat kaleng dan telepon gelap pun datang ke rumah. Saya
                 menyaksikan daya tahan Ummi mulai merapuh, dan dia
                 lebih sering pergi ke dokter, memeriksa tensi dan kadar gula
                 darahnya yang tak pernah turun lagi. Badannya kelihatan
                 tambah lemah dan lebih banyak tinggal rumah.

                     Bulan puasa tahun 1964, tiba-tiba rumah kami didatangi
                 dua orang polisi. Saat itu, Ayah baru saja pulang dari Masjid
                 Al-Azhar sehabis mengadakan pengajian ibu-ibu. Tatkala dia
                 sedang beristirahat di kamar bersama Ummi yang kurang
                 sehat, kedua polisi berpakaian preman itu menyatakan ingin
                 bertemu dengan Pak Hamka. Saya menemui kedua polisi
                 itu, menanyakan maksudnya. Mereka menjawab perlu
                 bertemu dan berbicara langsung dengan Pak Hamka. Setelah
                 Ayah keluar dan bersalaman, kedua polisi itu menyatakan
                 maksudnya hendak mengadakan penggeledahan. Ayah terkejut
                 mendengarnya. Apalagi setelah diperlihatkan surat perintah
                 penahanan, berdasarkan Undang-Undang Antisubversif atau
                 Penpres No. 11 dan No. 13 yang belum lama diundangkan.
                     “Jadi saya ditangkap?” tanya Ayah dengan suara pelan
                 karena takut didengar Ummi yang tak boleh terkejut. “Ya!”
                 jawab polisi itu. Mereka pun minta izin masuk ke rumah untuk
                 memeriksa segala laci dan buku-buku yang ada di kamar tidur.

                     “Ada apa?” tanya Ummi, yang belum mengetahui apa
                 yang sedang terjadi. Saya lihat Ayah merangkul bahu Ummi.
                 Kemudian dengan suara hati-hati berbisik, bahwa polisi itu
                 bermaksud menahan, tapi tak lama karena Ayah yakin tak
                 bersalah apa-apa.
                     Selesai penggeledahan,  Ayah minta izin menunaikan
                 shalat Zhuhur di kamar, sementara saya menyiapkan tas



                 38                                           pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:36 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   38       1/13/2017   6:18:36 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   38
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60