Page 53 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 53
Pribadi dan Martabat Buya Hamka
http://pustaka-indo.blogspot.com
Namun malam harinya, Ummi mengadakan briefi ng
kepada anak-anaknya. Ummi mengatakan, bahwa keadaan
Ayah di hari-hari mendatang tidak begitu cerah, karenanya
Ummi berharap kami tidak minta yang tidak-tidak. Kalau perlu
yang sudah sanggup bekerja, mulailah mencari pekerjaan.
Demikianlah Zaky akhirnya mulai bekerja, sementara
saya sambil kuliah di Fakultas Sastra, bekerja pada Majalah
Panji Masyarakat, yang diterbitkan Ayah bersama Almarhum
Fakih Usman.
Kehidupan sesudah berhentinya Ayah jadi pegawai
tidaklah membawa perubahan yang berarti. Bahkan mungkin
sebaliknya, Ayah menjadi lebih sibuk berdakwah. Diundang
ke daerah-daerah mengadakan tablig dan seperti biasa kembali
rajin menghasilkan karya tulis yang bermanfaat, terutama
mengisi Majalah Panji Masyarakat dengan rubriknya:
Pandangan Hidup Muslim.
Namun hanya dalam beberapa bulan, Panji Masyarakat
terkena pemberedelan di tahun 1960. Dari segi keuangan,
Panji Masyarakat tidak terlalu dapat mengasapi dapur rumah
tangga kami. Tapi dari honor buku dan kegiatan-kegiatan
bertablig, Ayah amat terbantukan untuk menambah kebutuhan
rumah tangganya.
Dalam tahun-tahun itulah, saya menyaksikan betapa
mulia hati Ummi kami, seorang perempuan kampung yang
tak pernah mengecap bangku sekolah tinggi. Dia amat teliti
dalam menjaga kehormatan suaminya yang telah menjadi
milik masyarakat. Kertas-kertas yang berserakan di meja atau
buku-buku yang berantakan di kamar, selalu dijaga agar tak
ada yang hilang. Anak-anak yang sudah gemar membaca,
36 pustaka-indo.blogspot.com
1/13/2017 6:18:36 PM
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 36
Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd 36 1/13/2017 6:18:36 PM