Page 111 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 111
Islamic Theology | 103
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Tuhan kita turun setiap malam ke langit
dunia ketika tersisa sepertiga akhir malam, Dia berkata:
“Siapa di antara kalian meminta kepada-Ku maka akan
Aku kabulkan bagi-Nya”].
Hadits ini [dikenal dengan “٫وزجلا ثًضخ”] diriwayatkan dari dua
puluh orang sahabat. Kita telah membahas bahwa sifat-sifat benda
mustahil bagi Allah; seperti gerak, pindah dan berubah. Dengan
demikian dalam memahami hadits an-Nuzûl secara benar terdapat
dua kelompok manusia:
Pertama: Kelompok yang memakai metode takwil,
mengatakan bahwa yang dimaksud hadits tersebut adalah rahmat
Allah sangat dekat [yaitu pada sepertiga malam akhir]. Penggunaan
kata “٫وزجلا” tidak hanya untuk pemahaman fisik saja; yaitu turun
dari arah atas ke arah bawah, tetapi dalam penggunaannya sangat
banyak; untuk berbagai makna, misalnya firman Allah dalam al-
Qur„an:
) 92 : ضًضخلا( ْ ٌ َ ق ِ ض ً ض ؽأ ه ب ِ ض ُٞ ًض خ َ ْ َ ْ َ ٌ لا ا ْ هأو ؼ ل ى ْ َ َ ْ
[Makna literal ayat ini mengatakan: “Dan Kami (Allah) telah
menurunkan besi, di dalamnya terdapat bahaya yang besar”. QS. Al-
Hadid: 25. Makna literal ini seakan mengatakan bahwa besi turun;
berasal dari arah atas ke bawah--]. Padahal telah jelas bagi kita
bahwa tempat atau tambang besi itu adalah di dalam perut bumi.
Demikian pula dengan firman Allah:
ْ
ْ َ
) :ماٗوبمأ( جا و ػأ ت ُها َ َ َ ما ز م ِ ٗ َ وبمأ َ ِ ْ َ ُ هأو ؼ ٫ ل ٨ م م ً ْ َ َ
[Makna literal ayat ini mengatakan bahwa Allah menurunkan
binatang-bintang ternak delapan pasang; zahir ayat ini seakan
mengatakan bahwa binatang-binatang tersebut berasal dari arah atas
lalu diturunkan ke arah bumi]. Unta misalkan, dapatkah anda
percaya kalau ia diturunkan dari arah atas (langit) dengan dasar ayat