Page 107 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 107
Islamic Theology | 99
Al-Imâm Ibn al-Anbari berkata: “Makna “هٟى٦” dalam redaksi
hadits ini adalah dalam pengertian perlindungan dan penjagaan dari
Allah terhadap seorang mukmin [artinya, Allah menutupinya dari
keburukan-keburukan, jadi makna “٠ى٨لا” di sini adalah “ تَاخةنؤ
رتؿلاو”; melindungi dan menutupi]. Dalam bahasa Arab jika
dikatakan: “اهلاٞ نلاٞ ٠ى٦ ض٢” maka artinya; “si fulan A telah
melindungi dan menutupi si fulan B”. Atau dalam bahasa bila
dikatakan; “ائِق ٠ى٦ ءى ش”; maka makna “٠ى٦” di sini artinya
menutupi (رتؾ). Lalu dalam bahasa Arab; kata “ؽرتلا” terkadang
disebut pula dengan kata “٠ُى٨لا”; yaitu kayu penyangga pintu dari
arah belakang untuk menguncinya. Kata “ؽرتلا” ini disebut dengan
“٠ُى٨لا” oleh karena menutupi dan menjaga pemiliki rumah yang
ada di dalamnya.
Sementara al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “Hadits
tersebut memberikan pemahaman bahwa Allah mendekat kepada
hamba dengan Dzat-Nya”.
Jelas, [ungkapan Abu Ya„la] ini adalah perkataan orang yang
tidak mengenal Allah, [dia berkeyakinan sesat bahwa Allah sebagai
benda]. Dia tidak mengetahui perkara-perkara yang mustahil pada
hak Allah. Dia tidak mengetahui bahwa kata “dekat” dalam
pengertian jarak hanya terjadi bagi benda yang memiliki bentuk dan
ukuran. [Hingga sejauh inikah akal sehatnya tidak dipakai?!].
Demikian pula dengan sebuah riwayat yang berbunyi:
َ َ ّ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ
ى م ٖ غ ٞ ت هئ ه ل ُ ض ه ً ى
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Sesungguhnya Allah benar-benar
mendekat di hari arafah”. Makna literalnya seakan Allah
memiliki jarak dan sebagai benda yang bergerak].
Hadits ini tidak boleh dipahami dalam makna literalnya yang seakan
Allah di hari Arafah [9 Dzul Hijjah] dekat dalam pengertian jarak