Page 105 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 105

Islamic Theology  | 97

           disebut  “تٛلابتهإاو  ػىجخلا”],  sebagaimana  sebuah  ungkapan  dalam
           sebuah riwayat yang menyebutkan:
                                                       َ ْ ُ ُ َ َ ً
                                                             َ ْ
                                                 ْ     ِ   خ   ه     ه   غ   و   تل      جأ ي    ص ِ    م   ً ي ِ    م   ً     جأ   وا  َ ْ َ
                 [Makna  literal  riwayat  ini  tidak  boleh  kita  ambil,
                 mengatakan:  “Siapa  yang  mendatangi-Ku  (Allah)
                 dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan
                 lari kecil (joging)”].
           [Pemahaman  literal  hadits  ini  tidak  boleh  diambil  sebab  akan
           menjadikan makna hadits tersebut kontradiktif]. Pemahaman yang
                                                                     ّ
           dimaksud  oleh  hadits  ini  adalah  untuk  mengungkapkan  “  ػىجخلا”,
           [yaitu  untuk  mengungkapkan  bahwa  rahmat  Allah  sangat  luas,
           bahkan lebih luas dan lebih dekat kepada setiap hamba lebih dari
           pada prakiraan hamba itu sendiri].


                  Sementara  al-Qâdlî Abu  Ya„la  al-Mujassim berkata:  “Tidak
           dilarang  bagi  kita  untuk  mengambil  teks-teks  hadits  semacam  ini
           dalam makna zahirnya tanpa takwil”.
                  Aku  (Ibnul  Jawzi)  berkata:  “Alangkah  aneh  kata-kata  Abu
           Ya„la  ini,  betul-betul  sangat  mengherankan.  Dia  telah  menetapkan
           sifat-sifat bagi Allah dengan hadits-hadits âhâd ; yang bahkan redaksi
           hadits-hadits tersebut sama sekali tidak benar. Lihat, tokoh Mujassim

           ini telah mengatakan bahwa Allah memiliki gusi [gigi graham, dan
           lainnya]. Orang seperti ini tidak layak untuk disebut sebagai muslim”.


           Hadits Ke Lima Belas



                  Abu  Ya„la  al-Mujassim meriwayatkan  hadits  mawqûf dari
           sahabat Abdullah bin Umar bahwa ia (Abdullah bin Umar) berkata:
                                                              َ َ
                                                     َ ْ
                          ّ ْ
                                                        ُ َ
                                    ّ َ ْ َ
                          ض ع      هلا   و ن    ع   ٖا   ح  َ    ظلا ع ْ  ْ ُ  ِ    ت     م   ً     ه   ى    ٨ئلا َ َ َ    تهإا ى   لا      ٗح    الله ٤   ل   ز )لُ٢(
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110