Page 100 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 100
92 | Islamic Theology
Hadits Ke Dua Belas
Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah bahwa
Rasulullah bersabda:
َ َ
ْ
ّ
َ
َ
ُ
ِ ِ ضل ه
نا ِ ىزا ح ت ٞاث ٦و ض خأ ل ثم عا ىلا ي ف غ ٞا َ ٩لا ؽ غ ْ ُ ي )لُ٢(
ِ ِ
َ
ْ
ُ
ً
ج ب عا َ ّ لا ٕا ع َ ِ ظب ا ٖا ِ ط ع نى ٗبؾ و َ
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil karena
menyesatkan, mengatakan: “Gusi-gusi orang kafir di
neraka seperti besarnya gunung Uhud, dan tebal
kulitnya setebal tujuh puluh dua hasta dengan hasta
Allah”. Makna literalnya seakan mengatakan bahwa
Allah sebagai benda yang memiliki bentuk, ukuran, dan
anggota badan].
Berkata Abu Amr az-Zahid: “Makna “عابجلا” yang dimaksud di
sini adalah “لٍىُلا”, artinya “yang panjang”. Dalam bahasa Arab
biasa diungkapkan kata: “ةعابح تلسه”; artinya pohon kurma yang
tinggi [panjang]”.
Sementara Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “Kita harus
di sini dalam makna zahirnya, dan
memberlakukan makna al-Jabbâr
maknanya jelas al-Jabbâr yang dimaksud adalah Allah [Yang Maha
Perkasa]”.
Aku (Ibnul Jawzi) berkata [dalam mengomentari pernyataan
Abu Ya„la al-Mujassim]: “Sangat aneh, betul-betul sangat
mengherankan, bagaimana [potensi] akal tidak dipergunakan hingga
sejauh ini?! Akal sehat mana yang dapat menerima bahwa ketebalan
kulit orang-orang kafir (di neraka kelak) hingga empat dua hasta
dengan ukuran hasta Allah?! [Ini artinya dalam keyakinan Abu Ya„la
al-Mujassim dan seluruh kaum Musyabbihah bahwa Allah adalah
benda yang memiliki bentuk dan ukuran serta anggota-anggota
badan]. Sungguh Allah Maha Suci dari akidah sesat semacam ini
dengan kesucian yang agung”.