Page 97 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 97
Islamic Theology | 89
َ ً َ َ ْ ّ َ ّ
٣ل ا ز اه ل ئ صيُ ٞ ت ج ى لا ا مأو
[Dalam teks riwayat ini diungkapkan dengan redaksi
“ا٣لز”, padahal jelas yang dimaksud adalah sesuatu
yang diciptakan ( ١ىلسم)].
Pendapat ke dua mengatakan; Bahwa “setiap yang datang”
(مصا٢) ke neraka tersebut secara bahasa dapat pula disebut dengan
kata “مض٢”. Dengan demikian kata “مض٢” adalah bentuk jamak
(plural) dari kata “مصا٢”.
Adapun riwayat yang mengatakan dengan redaksi “لحع”
[yang secara literal bermakna “kaki„] adalah dalam pengertian
“kelompok”. Dalam bahasa Arab biasa diungkapkan: “صاغح ًم لحع”;
[artinya “sekelompok belalang”. Kata “لحع” di sini dalam makna
“تٖامح”; artinya kelompok, golongan yang bersama-sama]. Dengan
demikian makna riwayat hadits yang mempergunakan redaksi “لحع”
pengertiannya adalah bahwa mereka; para penghuni neraka akan
memasuki neraka tersebut secara bersama-sama sebagai sebuah
golongan. Diungkapkan dengan kata “لحع” adalah untuk
memberikan pemahaman bahwa mereka; penghuni neraka, adalah
kelompok yang sangat besar yang campur aduk dan sembraut. [Jadi
penggunaan kata “لحع” di sini untuk mengungkapkan
kesembrawutan seperti sembrautnya belalang-belalang dalam
kelompoknya].
Sementara al-Qâdlî Abu Ya„la al-Mujassim berkata: “al-
Qadam adalah sifat Dzat Allah”. [Artinya ia berkeyakinan bahwa
makna “مض٢” adalah kaki; ia menetapkan anggota badan bagi Dzat
Allah].
Sementara Ibn az-Zaghuni al-Mujassim berkata: “Ketika
disebutkan bahwa Allah meletakan “مض٢” dalam neraka; ini
maknanya untuk memberitahukan bahwa mahkluk-makhluk kafir
yang ada di dalamnya akan terbakar (tersiksa) sementara Allah tidak