Page 106 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 106
98 | Islamic Theology
[Hadits mawqûf semacam ini tidak boleh dijadikan dalil
dalam menetapkan sifat-sifat Allah, makna literal
riwayat ini tidak boleh kita ambil, mengatakan: “Allah
telah menciptakan para malaikat dari sinar dua hasta
tangan-Nya dan dada-Nya”].
Dengan hanya riwayat mawqûf semacam ini [yang belum tentu
benar] Abu Ya„la al-Mujassim mengatakan bahwa Allah memiliki dua
hasta [yaitu; tangan dari ujung jari-jari hingga sikut] dan memiliki
dada. Tentu, ini adalah pendapat yang sangat buruk. Apa yang ia
riwayatkan itu bukan hadits marfû„ dan juga bukan hadits yang
benar. Bagaimana mungkin [orang semacam ini disebut muslim] jika
berkeyakinan bahwa Allah menciptakan makhluk-Nya yang Dia
paruhkan dari Dzat-Nya [yang bahkan ia berkeyakinan bahwa Dzat
Allah sebagai benda]?! Sesungguhnya pendapat orang semacam [Abu
Ya„la al-Mujassim ] ini lebih buruk dari pada keyakinan orang-orang
Nasrani.
Hadits Ke Enam Belas
Al-Imâm al-Bukhari dan al-Imâm Muslim dalam kitab Sahih
masing-masing meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Abdullah
bin Umar bahwa Rasulullah bersabda:
ُ
َ
َ َ
َ َ
ُ ُ
َ ْ
ُ
ْ ّ
ٝغ ٗ ْ ح : ٫ى ٣ُٞ ،ه ٟى ٦ ه ُل ٖ ٘ ً ُٞ ه بع ًم ً مإ ْ تهإا ىوض ً )لُ٢( َ ْ
ِ
َ
؟اظ َ ط ه ب ٦
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Seorang mukmin akan didekatkan kepada
Tuhannya, lalu Tuhannya meletakan dagu padanya,
berkata: “Tahukah (ingatkah) engkau dosa ini?”].
Para ulama [Ahlussunnah Wal Jama„ah] berkata: “Makna
hadits ini adalah untuk mengungkapkan bahwa Allah memberikan
rahmat dan kasih sayang-Nya bagi seorang mukmin”.