Page 39 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 39
Islamic Theology | 31
Pasal
Menjelaskan Beberapa Kesalahan Mendasar
Orang-Orang Yang Mengaku Bermadzhab Hanbali
Dalam Menetapkan Sifat-sifat Allah
Beberapa nama penulis kitab yang telah aku (Ibnul Jawzi)
sebutkan di atas, dasar kesalahan yang terjadi pada diri mereka
adalah dalam tujuh perkara berikut:
1. Mereka selalu menamakan setiap teks yang memberitakan
tentang Allah sebagai sifat-sifat-Nya. Padahal tujuan teks-teks
tersebut hanya untuk mengungkapkan penyandaran saja (al-
Idlâfah). [Artinya penyandaran sesuatu kepada nama Allah
untuk menunjukan bahwa Allah memuliakan perkara
tersebut]. Padahal tidak setiap bentuk Idlâfah itu dalam
pengertian sifat. Contoh, firman Allah tentang Nabi Isa:
) 96 :غجدلا ( ي ِ ً ع و ح ْ ُ ْ م ه ذ ُٞ و ه ٟ س َ َ َ ْ ُ ْ
ِ
Kata “يحوع ًم” dalam ayat ini tidak boleh dipahami bahwa
Allah memiliki sifat yang disebut dengan “ruh” [lalu sebagian
ruh tersebut adalah bagian dari Nabi Isa yang ditiupkan
kepadanya]. (Tetapi yang dimaksud adalah bahwa ruh
tersebut adalah ruh yang dimuliakan oleh Allah). Barangsiapa
memahami bahwa setiap Idlâfah itu sebagai sifat maka dia
seorang yang telah sesat dan ahli bid„ah.
2. Mereka selalu saja berkata: “Hadits-hadits yang kita
bicarakan ini adalah hadits-hadits mutasyâbihât yang
maknanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh Allah
saja”. Lalu mereka berkata: “Kita harus memahami hadits-
hadits tersebut sesuai makna zahirnya”.