Page 42 - Art of Ericksonian Hypno
P. 42

The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya


                   abreaksi, operator segera akan menyarankan subjek untuk menuju ke tempat
                   kedamaiannya. Itu salah satu cara untuk mengantisipasi situasi abreaksi yang
                   dimunculkan oleh subjek.

                   Cara lainnya bisa dengan mengajarkan kepada subjek teknik-teknik yang
                   paling sederhana tentang bagaimana ia bisa mengendalikan diri pada saat
                   situasinya memburuk. Anda bisa mengatakan, misalnya, “Situasi bisa baik
                   bisa buruk, dan ketika situasi memburuk, kau bisa melakukan tindakan yang
                   sepele sekali. Kau bisa membuka matamu dan mengedipkannya dan situasi
                   buruk itu menghilang begitu saja dalam satu kedipan mata.”

                   Yang perlu anda lakukan adalah menempatkan subjek pada situasi sedikit
                   tidak menyenangkan, dan kemudian mensugestinya agar mengedipkan mata
                   untuk membuat situasi tersebut hilang dari pandangannya. Ulangi latihan ini
                   beberapa kali sehingga subjek menjadi cakap melakukannya.

                   Cara ini sangat berguna karena mengedipkan mata adalah tindakan alami;
                   orang bisa melakukannya dengan mudah jika ada kepentingan untuk
                   mengedipkan mata. Selain itu, memang secara alami ada pandangan gelap
                   sesaat pada waktu kelopak mata kita tertutup sebelum terbuka lagi sesaat
                   berikutnya. Seperti layar ditutup sebelum kita membukanya lagi. Ada sensasi
                   orang mendapatkan penglihatan yang lebih cerah saat baru saja berkedip.

                   Perlukah subjek mengalami abreaksi?

                   Pengalaman-pengalaman traumatik seringkali membuat subjek tidak berani
                   menghadapinya. Subjek lebih sering menghindarinya. Jadi ketika harus
                   berurusan kembali dengan kejadian itu, atau sekadar mengingat-ingat
                   kejadian itu, emosinya akan meluap tak terkendalikan. Nah, seringkali yang
                   diperlukan oleh subjek hanyalah keberanian untuk menghadapi sesuatu,
                   keberanian untuk mengalami kembali secara mental kejadian-kejadian yang
                   secara sadar ia tidak ingin mengingatya

                   Buat subjek anda berani menghadapi sesuatu yang memang harus ia hadapi
                   dan ia atasi. Ia perlu keberanian untuk menghadapi situasi semacam itu,
                   untuk berurusan dengan traumanya sendiri dan membereskannya, sehingga
                   pada kesempatan-kesempatan berikutnya, hal itu tidak menakutkannya lagi.
                   Ingatan tentang kejadian itu tidak lagi menjadi monster yang menghantui
                   suhjek sepanjang hayat sebab ia tahu cara mengatasinya. Dan ia
                   mendapatkan cara alternatif untuk menghadapi situasi tersebut.









                   A.S. Laksana                                                                        42
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47