Page 39 - Art of Ericksonian Hypno
P. 39
The Art of Ericksonian Hypnosis: Prinsip-Prinsip Mendasar dan Penerapannya
Ini sekaligus akan memudahkan subjek anda nanti jika anda menginginkan
dia memunculkan fenomena hipnotik halusinasi positif.
Ke mana perhatian subjek dipusatkan
Ingatlah untuk memusatkan perhatian subjek pada proses internal, pada apa
yang sedang berlangsung di dalam dirinya. Itu bisa dengan cara
menyampaikan “fakta” tentang detak jantung yang kian tenang, denyut nadi
yang tenang, kelopak mata yang memberat, tentang aliran darah yang
menjadi lebih tenang, dan sebagainya.
Dengan menyampaikan “fakta-fakta” itu, yang sesungguhnya tidak bisa diuji
kecuali dibenarkan oleh subjek, anda membuat subjek tepaku pada situasi
internalnya. Dan khusyuk pada situasi internal akan membuat subjek secara
otomatis memisahkan subjek dengan segala sesuatu di luar dirinya. Ia tidak
lagi menyadari situasi sekelilingnya, melupakan hal-hal lain di luar dirinya.
Satu-satunya hal di luar dirinya, yang masih bersangkut paut dengan
situasinya saat itu, adalah kehadiran operator, suara operator yang
membimbingnya. Karena itu penting untuk selalu mempertahankan kondisi
nyambung dengan subjek.
Anda bisa memberi sugesti kepada subjek untuk selalu mendengar hanya
suara anda. Bahkan ketika nanti anda melakukan deepening trance, atau
membuat subjek anda tidur sangat lelap, anda tetap perlu memastikan bahwa
ia selalu bisa menangkap suara anda.
Anda bisa mengatakan, “Dan bagaimana caranya tidur sangat lelap, Pram?
Mudah sekali. Itu akan terjadi dengan sendirinya ketika pendengaranmu
kehilangan semua suara. Kautahu, Pram, ketika tidurmu sudah sangat lelap,
sekarang atau pada waktunya, semua suara akan menghilang dari
pendengaranmu. Suaraku juga akan menghilang dari pendengaranmu. Tidak
ada masalah dengan itu, sebab bawah sadarmu selalu bisa menangkap
suaraku... dan suaraku akan selalu mengikutimu....”
Perhatikan, saya menggunakan kata mendengar ketika itu saya tujukan
kepada aktivitas telinga, dan saya menggunakan kata menangkap ketika itu
saya tujukan kepada aktivitas bawah sadar.
Jadi, anda menyadarkan subjek akan situasinya, dan kemudian memberikan
pengarahan atau instruksi kepada subjek untuk melakukan hal-hal yang bisa
ia lakukan. Dan ia bisa karena dalam keseharian ia biasa melakukannya.
A.S. Laksana 39

